Rumbia (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar rembuk stunting yang dirangkaikan dengan peluncuran Bapak Bunda Asuh Stunting bertempat di Rumbia, Kamis (13/7).
"Penanganan stunting menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bombana terlebih lagi angka prevalensi stunting Kabupaten Bombana berada di angka 35,3 persen, penanganan stunting dianggap penting karena sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM)," kata Pj Bupati Bombana, Burhanuddin.
Karena itu, Pj Bupati Bombana bersama 18 OPD yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bombana melaksanakan AKSI 3 Rembuk Stunting sekaligus Pengukuhan Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
Kegiatan tersebut dihadiri 300 orang peserta yang terdiri dari Camat,Lurah,Kepala desa, Kepala Puskesmas, Kepala UPTD KB se-Kabupaten Bombana, tenaga ahli gizi puskesmas se-Kabupaten Bombana dan Tim Pakar Kabupaten Bombana.
Pj Bupati Bombana mengatakan bahwa Rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Bombana untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara perangkat daerah penanggungjawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Burhanuddin juga mengajak kepada para OPD, Tim Pakar, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa dan Lurah untuk memastikan percepatan penuruna stunting sebagai prioritas di daerahnya, didukung dengan sumber daya yang mencukupi.
"Dan harus dipastikan bahwa setiap intervensi yang diperlukan sampai ke tingkat keluarga yang dikategorikan terindikasi stunting atau beresiko stunting," katanya.
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Bombana menandatangani naskah pelaksanaan percepatan penurunan stunting dan pengukuhan Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) dengan harapan agar program Bapak Bunda Asuh Anak Stunting ini dapat memangkas angka prevalensi stunting di Kabupaten Bombana.