Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) merekam sebanyak 57 kali gempa guguran selama periode pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA, Sabtu.
"Aktivitas gempa guguran masih tinggi, selama periode enam jam terekam sebanyak 57 kali," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado.
Dia menyebutkan, leleran lava dari puncak kawah sekitar 400 meter, sementara guguran lava mengarah ke Kali Batuawang, Kali Kahetang lebih kurang 1.000-1.500 meter.
Sementara, guguran lava ke arah Kali Batang, Kali Timbelang, Kali Beha Barat, Kali Keting sekitar 1.000-1.200 meter, sinar api lebih kurang setinggi 25 meter.
Sebanyak 57 gempa guguran tersebut memiliki amplitudo antara lima hingga 45 milimeter dengan durasi 57-239 detik, terekam juga gempa tektonik jauh sebanyak enam kali dengan amplitudo antara 20-45 milimeter, S-P : 22-26 detik dengan durasi antara 61-166 detik.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang siaga level III," katanya.
Dia berharap, masyarakat tetap memerhatikan rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM.
Pada 8 Februari 2023, Gunung Karangetang erupsi efusif setelah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, bersamaan dengan itu, PVMBG kemudian menaikkan statusnya menjadi siaga level III.
Dua bulan lebih berselang, pada 26 April 2023 PVMBG kemudian menurunkan statusnya menjadi waspada level II, tanggal 19 Mei 2023 kemudian, PVMBG kembali menaikkan statusnya menjadi siaga level III, demikian Yudia P Tatipang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pos Pengamatan: 57 gempa guguran terekam di Gunung Karangetang