Kendari (ANTARA) - Perwakilan Badan kependudukan dan Keluarga Berencana nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara menggandeng mahasiswa untuk mencegah stunting di daerah tersebut.
"Penanganan stunting adalah menjadi tanggung jawab semua komponen atau elemen masyarakat termasuk pada mahasiswa yang saat ini melakukan kuliah kerja nyata (KKN)," kata Ketua Tim Dalduk BKKBN Sultra, Mustakim, Rabu pada kegiatan bertajuk "Fasilitasi dan Koordinasi Pendampingan Perguruan Tinggi Melalui Implementasi KKN Merdeka Belajar Kampus Merdeka" digelar di Balai Desa Tambea, Kabupaten Kolaka.
Mustakim menitipkan program nasional penurunan stunting ini kepada para mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di Sultra, sehingga para mahasiswa juga harus bisa memahami urusan stunting ini selain urusan pokok mata kuliah dalam jurusannya.
"Setiap elemen bangsa ini harus memiliki peran siapa bekerja apa dalam upaya menekan angka stunting, termasuk peran dari para generasi kita para mahasiswa yang sedang mengikuti KKN," katanya.
Ia berharap, jangan ada lagi ibu-ibu hamil dan menyusui lengah dalam mengkonsumsi asupan makanan bergizi untuk dirinya dan anak badutanya.
Mustakim juga menjelaskan, stunting merupakan persoalan bersama yang membutuhkan penanganan lintas sektor, jumlah kasunya dapat ditekan apabila tiap OPD bahu membahu dan bekerjasama sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Edukasi menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan, termasuk pemberian makanan tambahan untuk mencukupi kebutuhan asupan nutrisi bagi bayi berpotensi stunting," katanya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 15 Mahasiswa KKN dari Fakultas Hukum UHO Kendari, para penyuluh dan Kader Desa, juga para ibu hamil.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dosen Pembimbing KKN dari UHO Kendari, Dr Sahabuddin, dan Ruwiah, M.Kes selaku nara sumber dan ahli gizi dari Fakultas Kesmas UHO. Kegiatan serupa yang melibatkan mahasiswa kata Mustakim pernah dilakukan di Kabupaten Wakatobi.