Kendari (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengatakan, capaian indikator makro pembangunan daerah dapat dirasakan bersama dimana pertumbuhan perekonomian Sultra tahun 2022 (c-to-c) tumbuh sebesar 5,53 persen.
Hal tersebut diungkapkan Sekda dalam keterangan rilis yang diterima di Kendari, Jumat saat mewakili Gubernur Sultra pada pemaparan acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Sulawesi tahun 2023 di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (27/4) malam.
Dalam Musrenbang Regional Sulawesi, Sulawesi Tenggara mendapatkan kesempatan untuk memaparkan berbagai capaian pembangunan yang disampaikan oleh Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio sebagai perwakilan Gubernur Sultra Ali Mazi.
Menurut Sekda, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,53 persen itu dicapai dari Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap kontribusi PDRB 22,06 persen dari sisi produksi. Sedangkan komponen ekspor barang dan jasa sebesar 63,08 persen menjadi komponen paling berkontribusi terhadap PDRB dilihat dari sisi pengeluaran.
Selain itu, lanjutnya Asrun Lio, penduduk yang bekerja sebanyak 1.335,92 ribu orang, meningkat sebanyak 46,69 ribu orang dari Agustus 2020 dan meningkat sebanyak 8,85 ribu orang dari Agustus 2021. Lapangan Pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar dari Agustus 2021 adalah sektor Akomodasi dan Makan Minum (1,31 persen poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor Perdagangan (1,01 persen poin).
"Untuk dimensi kesehatan dimana angka Harapan Hidup Saat lahir bayi yang lahir pada tahun 2022 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,37 tahun. Dimensi standar hidup layak dilihat dari pengeluaran per kapita, dimana Rata-rata pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) meningkat 327 ribu rupiah (3,49 persen) dibandingkan tahun sebelumnya," sebutnya.
Dalam pertemuan itu juga, Asrun Lio mengungkapkan tentang tema dan Sasaran Pembangunan Nasional & Regional Sulawesi tahun 2024, dimana tema RKP tahun 2024 mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, yang sasarannya pada pertemuan ekonomi, penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran, hingga pembangunan manusia.
Dari hasil exercise Bappenas
Februari 2023 menunjukkan jika :
1. Pertumbuhan Ekonomi (persen) 5,3 – 5,7
2. Tingkat Kemiskinan (persen) 6,5 – 7,5
4. Tingkat Pengangguran Terbuka (persen) 5,0 – 5,7
5. Indeks Pembangunan Manusia (Nilai) 73,99 – 74,02
3. Gini Ratio (Nilai) 0,374 – 0,377
Adapun Koridor pembangunan wilayah Sultra dalam RPJMN 2020-2024
Koridor Pertumbuhan:
Kabupaten Kolaka Utara;
Kabupaten Kolaka;
Kabupaten Kolaka Timur;
Kabupaten Konawe;
Kota Kendari.
KI Konawe
Koridor Pemerataan:
Kabupaten Konawe Selatan;
Kabupaten Muna;
Kabupaten Wakatobi.
DPP Wakatobi
1. Pengembangan Kawasan Pariwisata Unggulan: DPP Wakatobi
2. Pengembangan Komoditas Unggulan difokuskan pada peningkatan produktivitas kelapa, lada, pala, cengkeh, kopi, kakao, tebu, kelapa sawit, garam, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya.
3. Pengembangan Kawasan Perkotaan: Kendari
4. Pembangunan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi
- Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN): Konawe Selatan, Wakatobi, Muna.
- Kawasan Transmigrasi: Tinanggea (Kabupaten Konawe Selatan), Mutiara (Kabupaten Muna), Asinua-Routa (Kabupaten Konawe).
5. Pengembangan Kelembagaan dan Keuangan Daerah untuk peningkatan capaian SPM, inovasi dan kemandirian daerah, kerjasama antar daerah, penataan dan harmonisasi
regulasi, kapasitas keuangan daerah, percepatan sertifikasi tanah, percepatan peta bidang tanah dan ruang, pelayanan pertanahan modern berbasis digital, dan
penyediaan peta dasar skala besar.
Adapun usulan kebersamaan Pembangunan Regional Sulawesi 2024
1.Peningkatan Konektivitas Antarmoda Transportasi di Pulau Sulawesi yakni:
a. Pembangunan Jalan Trans Sulawesi, Jalan Lintas Tengah dan Tenggara Sulawesi;
b. Pembangunan Rel Kereta Api Trans Sulawesi;
c. Pembangunan Jalan Trans Pulau Muna dan Pulau Buton;
d. Pembangunan Jembatan Pulau Muna dan Pulau Buton;
e. Pengembangan Bandara Matahora, Kabupaten Wakatobi (Perpanjangan Runway & Pengembangan Terminal);
f. Pengembangan Bandara Betoambari, Kota Baubau (Perpanjangan Runway)
g. Pembangunan Bandara Kolaka Utara (Bandara Baru).
2. Transformasi Digital Pelayanan Publik yakni, Penyediaan layanan internet cepat untuk digitalisasi pelayanan pendidikan, kesehatan, kantor pemerintah desa/kecamatan/kantor/pos pertahanan dan keamanan.