Kendari (ANTARA) -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara sepakat untuk mengimplementasikan pelayanan tanpa sekat sesuai dengan pencanangan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.
"Jadi, kalau Pak Wali instruksikan melayani tanpa sekat, saya kira itu perlu kita wujudkan secara bertahap. Layanan itu pula menjadi komitmen kita bersama dari dinas pendidikan dan ini semacam alat untuk mencapai pelayanan yang prima dan penguatan untuk menjawab tuntutan serta harapan dari masyarakat," kata Kepala Dikbud Baubau La Ode Aswad di Baubau, Senin.
Ia mengatakan pembangunan Kota Baubau terus berjalan maju dan tidak akan ada pembangunan yang terhenti, khsusunya sektor pendidikan. Sehingga pihaknya sepakat bahwa pelayanan itu harus transparan dan tidak boleh membeda-bedakan masyarakat siapapun dia.
"Pun kalau ada masyarakat dari luar Kota Baubau yang membutuhkan layanan pendidikan, harus dilayani dengan cepat. Sebab, konsep pelayanan modern itu salah satu implementasi dari pelayanan tanpa sekat adalah bagaimana tidak boleh melihat masyarakat secara parsial tetapi melihat masyarakat sebagai citizen (warga negara) sehingga di manapun sama haknya," ujarnya.
Mantan Kepala Bappeda Baubau ini mengatakan bahwa kebutuhan masyarakat saat ini terus meningkat, tidak terkecuali di sektor pendidikan, olehnya itu dibutuhkan layanan yang harus seiring dengan itu.
"Kalau dari sektor pendidikan sebenarnya tinggal wujud secara spesifik sebetulnya, tetapi bagi kami, layanan di dunia pendidikan ini kami sudah sangat memudahkan," jelasnya.
Implementasi layanan tanpa sekat di sekolah-sekolah, kata dia, perlu dengan menegaskan kepada semua kepala sekolah agar membuka ruang sebesar-besarnya kepada masyarakat.
"Kepala sekolah harus keluar ruangan, keluar pagar guna memastikan jangan sampai ada masyarakat tidak bisa bersekolah hanya karena tidak punya baju atau tas. Kalau itu (tidak bersekolah) ada, saya anggap gagal. Makanya harus keluar ruangan, sekolah tidak ada lagi kaya atau miskin, semua punya hak yang sama. Jadi, sudah tugas kita menyiapkan itu sesuai kemampuan," katanya.
La Ode Aswad juga menginstruksikan layanan tanpa sekat harus diimplementasikan oleh seluruh satuan pendidikan, sebab ide dan gagasan layanan baik itu tidak bisa hanya ada di kepala pimpinan, mestinya harus ada juga di kepala bawahan sehingga irama, ritme atau frekuensinya sama.
"Ibarat kapal, kalau kapten pak wali sudah instruksikan maka harus sama iramanya, dan saya sudah instruksikan satuan pendidikan harus melayani tanpa sekat dengan melayani tidak boleh membeda-bedakan, penerimaan murid baru tidak boleh melihat miskin atau kaya semua punya hak yang sama sepanjang memenuhi syarat zonasi kasih masuk," ucap La Ode Aswad.