Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini kekurangan tenaga pengawas sekolah karena banyak yang pensiun.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau Abdul Karim melalui pesan WhatsApp yang diterima, Kamis, menyatakan pada tahun 2021 ini terdapat tujuh orang pengawas yang memasuki masa purnabhakti dan menyisakan sekitar delapan orang saja.
Ia mengatakan pengawas yang tersisa tidak sebanding dengan jumlah sekolah dan guru, sehingga diperlukan pengangkatan calon pengawas (cawas). Untuk saat ini jumlah pengawas yang ada dimaksimalkan agar seluruh guru dan sekolah terpantau.
"Tenaga pengawas kurang sekali karena banyak yang pensiun. Kita rekrut pengawas ini dari guru senior atau mantan kepala sekolah untuk melakukan pembinaan kepada guru dan sekolah," ujar Abdul Karim.
Ia menambahkan untuk diangkat sebagai calon pengawas, harus mengantongi sertifikat calon pengawas. Saat di Dikbud Baubau masih dalam proses persiapan seleksi substansi dan seleksi berkas.
Dikbud Baubau menargetkan melalui seleksi yang akan dilaksanakan tahun ini akan melahirkan pengawas-pengawas baru yang kompeten.
Koordinator Pengawas Dikbud Kota Baubau, Salim Nazam mengatakan idealnya satu orang pengawas SMP membina minimal 40 guru dan managerial tujuh sekolah. Sementara untuk satu pengawas SD dan TK managerial minimal 10 sekolah binaan dan 60 guru.
"Sekarang yang menjadi permasalahan adalah belum terlaksananya penguatan pengawas, harus memiliki sertifikat calon pengawas. Upaya yang cepat adalah dilakukan diklat agar ada pengangkatan pengawas," katanya.
Seperti diketahui, pengawas mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan tertentu.