Kendari (ANTARA) - Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Molawe pada tahun 2022 capai Rp33 miliar, melebihi target yang ditentukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebesar Rp28 miliar
Kepala UPP Molawe Abdul Faisal Pontoh saat dihubungi Senin, mengatakan PNBP tahun 2022 itu melebihi target yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebesar Rp28 miliar.
“Kami melebihi target yang ditetapkan. Dari target sebesar Rp28.543.907.000, realisasi kami sebesar Rp 33.463.074.633,” kata Abdul Faisal Pontoh.
Dia menyebutkan bahwa pendapatan dari penyelenggara Pelabuhan Molawe, kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, masih mendominasi dari hasil penjualan ore nikel atau bijih nikel.
“Yah tetap yang menjadi andalan kami di sini pengapalan ore nikel. Jadi, lebih dominan ore nikel itu yang dikapalkan, kalau untuk barang-barang yang lain masih minim lah,” lanjut Abdul Faisal Pontoh.
Orang nomor satu di UPP Molawe itu membeberkan untuk tahun 2023 ini, pihaknya diberi target oleh Kemenhub Republik Indonesia (RI) terkait dengan PNBP sebesar Rp29.689.241.000.
Faisal Pontoh menuturkan bahwa nilai target PNBP tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar kurang lebih Rp1 miliar dibanding dengan tahun 2022.
Meski begitu, Kepala Syahbandar Molawe itu tetap optimis dengan capaian target tersebut. Ia berharap pengapalan dan penjualan yang berkaitan dengan UPP Molawe segera ramai Kembali.
“Kami tetap optimis, yah mudah-mudahan pengapalan dan penjualan ini bisa mulai ramai lagi misalnya. Mudah-mudahan mulai Maret 2023 ini sudah banyak aktivitas, karena Januari dan Februari 2023 ini sangat kurang, karena rata-rata mereka (pengusaha tambang) belum keluar Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB),” jelas Abdul Faisal Pontoh.