Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat menyerap beras petani sebanyak 29.983 ton dari target 30 ribu ton sepanjang tahun 2022.
"Tahun 2022 serapan beras lokal petani hampir 30 ribu ton, kita peroleh 29.983 ton. Kita serap melebihi dari angka 98 persen dari 30 ribu ton yang ditargetkan," kata Kepala Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing di Kendari, Kamis.
Dia menyampaikan untuk di tahun 2023 ini, disebutnya bahwa target penyerapan beras petani kurang lebih sama dengan tahun 2022 lalu yakni sebanyak 30 ribu ton.
Bulog Sultra optimistis target ini dapat dicapai dalam upaya menjaga ketersediaan serta pengadaan beras lokal di Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Kami optimistis karena tahun sebelumnya kita sudah mencapai, dan di tahun 2023 ini kita optimis bisa mencapai target pengadaan beras lokal dari yang ditargetkan tersebut yakni 30 ribu ton," ujar dia.
Siti Mardati menyampaikan hingga saat ini stok beras yang tersedia di gudang Bulog Sultra sebanyak 9.890 ton dan dipastikan aman hingga bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
Selain itu, Bulog Sultra juga akan kembali menyerap beras petani pada panen raya di bulan Maret 2023, dengan demikian maka stok beras di gudang Bulog juga akan bertambah.
"Jadi di semester kedua di Maret 2023 kita sudah menyerap lagi beras petani untuk mengisi stok cadangan beras pemerintah. Untuk ketersediaan beras, kami yakin tetap tersedia dan memang selain cadangan beras pemerintah, kita pihak Bulog pun mengadakan beras premium," jelasnya.
Siti Mardati menyebut hingga saat ini stok beras premium yang tersedia di gudang Bulog Sultra sekitar 1.000 ton yang juga dipersiapkan untuk menghadapi bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
Selain beras, Bulog Sultra juga memiliki stok komoditi minyak goreng sebanyak 77.000 liter bahkan saat ini sementara pemesanan sebanyak 160.000 liter; stok gula pasir 311 ton dan sementara pemesanan 200 ton, hingga tepung terigu juga akan dipesan sebanyak 50 ton.