Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut sekitar 700 warga mengalami luka-luka akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin, pukul 13.21 WIB.
"Karena masih banyak warga yang terperangkap di tempat kejadian, kita asumsikan korban meninggal bertambah seiring waktu," kata dia di RSUD Cianjur, Kabupaten Cianjur, Senin.
Dia mengatakan banyak bangunan yang hancur akibat gempa tersebut.
Dia mengatakan kegiatan kedaruratan dilakukan di luar ruangan untuk mengantisipasi gempa susulan.
Gubernur Ridwan Kamil datang ke RSUD Cianjur pada Senin, menjelang malam.
Di lokasi tersebut, ia meninjau para korban akibat gempa yang sedang ditangani petugas di tenda di halaman atau tempat parkir rumah sakit.
Para pasien dan korban gempa di rumah sakit itu dipindahkan dari dalam rumah sakit ke tenda karena mengantisipasi gempa susulan yang bisa mengancam bangunan.
Dia mengatakan data hingga pukul 18.00 WIB sudah ada 56 korban meninggal dunia akibat gempa tersebut.
Dia mengatakan sejumlah petugas masih berupaya mengevakuasi korban di beberapa wilayah terpencil.
"Rumah sakit di sekitaran Cianjur dan Rumah Sakit Hasan Sadikin kita kondisikan untuk diarahkan ke Cianjur untuk jaga-jaga, minimal jangan ada warga yang tak tertangani secara medis," kata dia.
Gempa yang berkekuatan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur terjadi pada Senin, pukul 13.21 WIB. Selain di Cianjur, gempa juga terasa di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat hingga DKI Jakarta.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,6 melanda barat daya Cianjur Jabar
Baca juga: BMKG sebut terjadi sembilan kali gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat
Mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 3.895 orang mengungsi akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin, pukul 13.21 WIB.
“Dengan hitungan pengungsi saat ini, di Kabupaten Cianjur saja yang sudah terdata ada 3.895 orang. Jadi tidak hanya di Kabupaten Cianjur, di beberapa kabupaten lainnya misalnya di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, juga ada di Kabupaten Bogor,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Konferensi Pers Megathrust Mengancam, Bagaimana Kesiapan Masyarakat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Hingga pukul 18.27 WIB, BNPB melalui Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) menerima laporan 56 korban meninggal dunia dan 23 korban masih tertimbun reruntuhan.
“Tadi Bapak Bupati juga sudah menyampaikan sekitar 700 orang luka-luka,” katanya.
Hal lain yang disampaikan, 1.773 rumah rusak akibat gempa yang diduga terjadi akibat aktivitas sesar darat di wilayah itu.
Abdul menyatakan akan terus memperbarui informasi perkembangan bencana tersebut. BNPB bersama BPBD, TNI/Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, saat ini sedang menurunkan dua unit reaksi cepat dan tim logistik ke tempat kejadian.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat setempat untuk tidak panik dan terus mengikuti perkembangan dinamis di lokasi kejadian.
“Kami masih terus meng-update data, tentu saja kita harapkan grafik kenaikan korbannya tidak lagi signifikan tapi perubahan data masih cukup dinamis hingga saat ini,” ujar Abdul.
Baca juga: Korban tewas bertambah jadi 56 orang akibat gempa Cianjur Jabar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 700 warga luka akibat gempa Cianjur