Manado (ANTARA) - Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror mengatakan empat wilayah di Sulawesi Utara berpotensi terdampak gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob).
"Empat wilayah tersebut yaitu pesisir utara dan timur Kepulauan Sangihe, Talaud, Sitaro," sebut Ricky di Manado, Jumat.
Penyebabnya, jelas dia, bersamaan dengan fase bulan baru pada tanggal 28-30 Mei dan ini dapat memicu peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.
Karena itu dia berharap warga pesisir utara dan timur ataupun pengelola transportasi laut mewaspadai potensi gelombang tinggi tersebut.
"Ketinggian gelombang maksimum bisa mencapai empat meter, harus diwaspadai," katanya.
Dampak yang bisa ditimbulkan, menurut Ricky adalah terganggunya kegiatan pada sektor perikanan tangkap, transportasi, aktivitas petani garam dan perikanan darat serta bongkar muat kapal di pelabuhan.
Dia berharap masyarakat waspada dan siaga mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut serta terus memutakhirkan data terkini dari BMKG Maritim.
"Gelombang tinggi ini bergerak dari barat ke timur, di perairan Buol Toli-Toli diperkirakan puncak tinggi gelombang pada jam 23.00 Wita malam ini," katanya.
Sementara, perairan di Sitaro dan Sangihe puncaknya diperkirakan pada Sabtu (28/5) siang hari pukul 14.00 Wita, dan di perairan Talaud setelahnya.