Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengimbau seluruh masyarakat setempat tidak panik adanya penyakit hepatitis akut pada anak yang kasusnya sudah ada di Indonesia.
"Satu pesan saya, sebagaimana pengalaman kita menghadapi COVID-19, pesan saya jangan panik, karena sering kali sikap panik menambah runyam masalah, menambah rumit situasi," katanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa.
Ia menyampaikan meskipun kasus hepatitis akut belum ditemukan di ibu kota provinsi itu, masyarakat tetap harus waspada dan tidak panik yang berlebihan.
"Masyarakat tenang saja, insyaallah pemerintah akan melakukan antisipasi dan langkah-langkah untuk memastikan agar anak-anak kita bisa terlindungi," ujar dia.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dirinya sudah meminta Dinas Kesehatan setempat untuk menyiapkan diri dalam mengantisipasi atau mengatasi hal tersebut.
"Gejala hepatitis akut ini kan sama sebetulnya dengan COVID-19 seperti suhu tubuh. Nah kita harus pastikan dulu untuk mencegahnya, yang perlu kita perkuat sekarang ini 'border' kita, kalau 'border' kita kuat, insyaallah ini juga akan kita antisipasi," katanya.
Langkah antisipasi lainnya, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan pihak bandara untuk memastikan kasus hepatitis pada anak tersebut tidak terjadi di Kendari.
"Mungkin nanti kita akan sediakan alat deteksi yang bisa mendeteksi awal. Tapi yang jelas kita tunggu dulu petunjuk dan instruksi dari Kementerian Kesehatan, kalau sudah ada kita akan terapkan," demikian Sulkarnain Kadir.