Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng sudah mencapai 95,7 persen dari total 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Alhamdulillah sampai hari ini menurut dashboard yang kita miliki dan bisa diakses secara realtime di Kemensos mencapai 95,7 persen dari total data yang diberikan Kemensos sebanyak 18,3 juta KPM," ujar Faizal saat menyalurkan BLT di Gedung Filateli, Jakarta, Jumat.
Faizal mengatakan, realisasi penyaluran ini termasuk cepat karena hanya membutuhkan waktu 10 hari untuk mencapai 95,7 persen. Ia optimistis penyalurannya bisa selesai sebelum Lebaran 2022.
Kendati demikian, salah satu yang menjadi kendalanya menjelang Lebaran seperti KPM yang telah mudik terlebih dahulu, alamatnya tidak ditemukan, sudah meninggal, atau alamatnya berubah.
"Itu kita kembalikan ke Kemensos kemudian oleh Kemensos diolah lagi untuk Bansos berikutnya," kata dia.
Faizal mengatakan PT Pos tidak bisa menitipkan bantuan tersebut kecuali kepada anggota keluarga yang masih dalam satu keluarga inti yang dibuktikan dengan kartu keluarga (KK).
"Jadi kalau yang bersangkutan pulang kampung dan keluarga yang bersangkutan di situ ada di KK bisa. Kalau tidak ada di KK tidak bisa, terpaksa data kita kembalikan ke Kemensos," kata dia.
BLT minyak goreng diberikan dengan indeks Rp100.000 setiap bulan selama tiga bulan (April, Mei dan Juni), yang diserahkan sekaligus pada bulan April 2022. Sehingga masyarakat yang memenuhi syarat akan menerima bantuan senilai Rp300 ribu/KPM yang diserahkan secara tunai melalui PT Pos Indonesia.
Kebijakan BLT minyak goreng merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi, menjaga daya beli masyarakat terutama kelompok miskin dan rentan, sebagai landasan penting dalam upaya mendukung dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Dengan demikian, kebijakan BLT minyak goreng juga berkontribusi dalam penguatan fondasi ekonomi menghadapi berbagai tantangan dan risiko atas dinamika ekonomi global dan domestik.