Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menggagas pembentukan kelompok keluarga tangguh bencana di setiap kelurahan di daerah tersebut.
Kepala BPBD Kendari Paminuddin di Kendari, Kamis, mengatakan rencana pembentukan kelompok keluarga tangguh bencana sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
"Dalam waktu tidak terlalu lama, perkiraan saya di akhir tahun ini atau di awal bulan Mei, kami akan mengukuhkan sekaligus membentuk yang namanya kelompok keluarga tangguh bencana," katanya.
Dia menjelaskan kelompok keluarga tangguh bencana akan dibentuk di 65 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan di Kota Kendari.
"Insyaallah jumlahnya kurang lebih 520 orang terdiri dari setiap kelurahan kami butuh delapan personel. Setiap kelurahan delapan dikalikan 65 kelurahan totalnya kan 520," kata dia.
Saat ini, pihaknya sedang menyusun dan mempersiapkan petunjuk teknis terkait dengan pembentukan kelompok keluarga tangguh.
"Warga yang akan dibentuk merupakan warga setempat, dan bisa membantu kita mengurus bencana jika terjadi musibah bencana," ujar dia.
Dia berharap, pemerintah kelurahan bisa mendukung rencana tersebut sehingga dapat menciptakan masyarakat yang bisa melakukan pertolongan dini jika terjadi bencana alam di daerah masing-masing.
"Bencana ini kita tidak tahu kapan datangnya, berapa kekuatannya tapi kita harus siaga terus. Oleh karena itu konsep Katana (Keluarga Tangguh Bencana) ini kita akan gagas, dan insyaallah di awal Mei akan kita bentuk," ucap dia.
Dia juga mengajak semua pihak, baik pemerintah kelurahan, termasuk masyarakat, agar saling mengingatkan satu sama lain untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar guna memitigasi potensi bencana alam.
"Lebih bagus dicegah daripada ditolong, pertolongan itu kadang-kadang terlambat. Oleh karena itu upaya pencegahan perlu kita tingkatkan hari ini dan seterusnya," kata Paminuddin.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mendukung rencana BPBD Kendari itu karena sebagai langkah positif dalam menyiapkan masyarakat yang bisa bertindak tepat jika terjadi bencana alam.
Ia berharap, dalam pembentukan kelompok keluarga tangguh bencana diajarkan terkait dengan langkah apa yang tepat dilakukan jika terjadi bencana alam, seperti gempa atau banjir, sehingga tidak memperparah keadaan.
"Nah inilah nanti tugasnya keluarga tangguh bencana untuk kemudian nanti diberikan pelatihan, pemahaman misalnya jika terjadi bencana apa yang harus dilakukan, ke mana berkumpulnya, di mana tempat yang paling aman, paling baik untuk masyarakat terlindung," kata Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir.