Kendari (ANTARA) - Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara (Sultra), tetap menjadikan sektor perikanan laut dan perkebunan menjadi komoditas unggulan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Bupati Konawe Kepulauan, Amarullah di Kendari, Kamis mengungkapkan, sebagai wilayah pesisir yang dikelilingi garis pantai, maka dua sektor itu tetap menjadi primadona yang terus dipertahankan bagi masyarakat hingga saat ini.
"Melalui dinas terkait Pemerintah Kabupaten Konkep terus menggenjot warga mengembangkan usaha perikanan tangkap dan perikanan budi daya serta hasil perkebunan terutama kelapa, pala, cengkih dan jambu mete," katanya.
Menurut bupati dua periode itu, potensi sektor perikanan tangkap maupun perikanan budi daya seperti keramba jaring apung, tambak dan rumput laut di kabupaten pecahan Konawe itu cukup besar dan menjanjikan.
"Seluruh wilayah perairan laut Kabupaten Konawe Kepulauan, memiliki potensi ikan tangkap seperti ikan tuna dan ikan cakalang karena berhadapan dengan Laut Banda," katanya.
Begitu pula dengan sektor perkebunan, dari empat komoditas tersebut, Konkep yang dikenal dengan Pulau Wawonii, yang secara bahasa artinya "di atas kelapa" sehingga filosofi itu yang diyakini masyarakat bahwa tanaman kelapa merupakan salah satu komoditi andalan untuk kopra maupun dijadikan sebagai tepung kelapa.
"Permasalahan utama yang dihadapi petani perkebunan saat ini usia pohon kelapa di Kabupaten Konawe Kepulauan rata-rata berada di usia tua, Olehnya pemerintah sejak dua tiga tahun terakhir melalui program peremajaan dengan memberikan bibit kelapa dan sudah dikembangkan lebih dari 500-an hektare,' ujarnya.
Sementara khusus tanaman pala dengan produk utamanya adalah biji dan fully buah pala, meskipun sebagian masyarakat dimanfaatkan untuk dibuat manisan.
"Maka tidak heran saat mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mengunjungi Konawe Kepulauan tahun 2018 berpesan bahwa, Indonesia dijajah oleh Belanda bukan karena tambang, tapi karena rempah-rempah. Maka dari itu untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah kita harus bekerja keras untuk mempertahankan produk perkebunan itu," tuturnya.