Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) meskipun telah divaksin guna mencegah lonjakan COVID-19 di Tanah Air.
“Pemerintah sudah mengeluarkan edaran terkait dengan kerumunan dan aktivitas. Tolong diikuti karena ini dalam rangka menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat," kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sigit menyampaikan pesan tersebut saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Jababeka Convention Center, Bekasi, Jawa Barat, yang dilaksanakan serentak di 34 provinsi.
Jenderal bintang empat itu mengatakan masyarakat harus siap menghadapi lonjakan COVID-19, baik varian lama maupun varian Omicron. Salah satu langkah mempersiapkan diri dengan percepatan vaksinasi karena vaksinasi dapat meningkatkan imunitas.
Menurut dia, Polri dan seluruh jajaran dan yang tergabung dalam forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) akan terus melaksanakan kegiatan akselerasi vaksinasi karena saat ini angka harian COVID-19 varian Omicron sudah melewati puncak angka harian dari varian Delta.
“Mau tak mau kami harus memastikan masyarakat dalam kondisi siap menghadapinya. Strategi yang dikedepankan adalah bagaimana memastikan agar masyarakat betul-betul sudah vaksin baik dosis pertama, kedua, dan dosis ketiga (booster),” ujarnya.
Sigit menyampaikan pada gelombang ketiga COVID-19 meskipun angka positif harian tinggi, angka kematian terlihat cukup landai. Di beberapa wilayah terutama di DKI Jakarta diprediksi sudah mencapai puncaknya lantaran angka positif cenderung turun.
“Mudah-mudahan dalam satu minggu ke depan apabila demikian, alhamdulilah satu wilayah sudah melampaui situasi kritis dan kami harapkan di tempat lain akan mengalami hal yang sama," tutur Sigit.
Untuk itu, Sigit mengajak masyarakat yang belum vaksin agar segera datang ke gerai-gerai vaksin di provinsi, kabupaten, kota, kepolisian, puskesmas, dan seluruh tempat yang disiapkan.
“Kami yakin vaksinasi baik dosis pertama, kedua, dan ketiga khususnya lansia betul-betul bisa terlaksana dengan baik karena memang angka fatalitas atau kematian lebih besar berdampak kepada lansia atau komorbid yang angkanya mencapai 83 persen," papar Sigit.