Kendari (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara mendorong pengembangan kewirausahaan di lingkup pondok pesantren yang ada daerah tersebut sehingga mampu menguasai berbagai bidang ilmu, baik agama maupun usaha.
Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu di Kendari, Kamis mengatakan pondok pesantren selain sebagai lembaga yang mengajarkan kepada santri tentang ilmu agama, namun di era sekarang ini santri diharapkan juga mempunyai motivasi untuk berwirausaha agar dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
"Peran pondok pesantren adalah dengan mengetahui di mana minat santrinya, kemudian menumbuhkan motivasi kepada santri untuk meningkatkan ketrampilan serta berwirausaha mandiri," katanya saat menjadi narasumber rapat kerja pondok pesantren lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menurutnya, seseorang akan sukses apabila tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan saja tetapi juga memiliki keterampilan serta kemampuan bersosial dengan didukung oleh akhlak yang baik.
Ia memberikan motivasi agar pondok pesantren semakin meningkatkan keterampilan santri dan santriwati yang diasuhnya sehingga mereka kelak akan menjadi insan yang multitalenta, menguasai ilmu agama Islam, memiliki pengetahuan umum, memiliki ketrampilan serta dapat mengembangkan kewirausahaan di tengah masyarakat.
Menurut dia hal itu tertuang dalam UU tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang berbunyi bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
"Atas dasar ini pula, maka pendidikan di pondok pesantren yang dilaksanakan sesuai amanah undang-undang menjadi hal yang penting untuk ditingkatkan," katanya.
Ia memaparkan tentang pentingnya memiliki keterampilan, sebab ketika memasuki era globalisasi di era revolusi industri 4.0, peranan manusia akan berkurang karena akan digantikan oleh mesin.
Dalam kondisi itu, banyak dari pekerjaan yang ada saat ini akan hilang dan akan digantikan oleh jenis pekerjaan baru, teknologi berubah dengan cepat.
"Maka kita pun harus cepat pula beradaptasi dengan perubahan jika tidak ingin tertinggal dan digilas oleh pesatnya perubahan itu," kata dia.
Ia menambahkan bonus demografi juga sangat berpengaruh yaitu suatu kondisi dimana populasi masyarakat akan didominasi oleh individu-individu dengan usia produktif yaitu 15 hingga 64 tahun.
"Dampak bonus demografi bisa berdampak positif juga negatif. Dampak positifnya membuka peluang kerja, perkembangan ekonomi, pertumbuhan sektor pemerintah, sedangkan dampak negatifnya yaitu membludaknya angka pengangguran, kualitas dan kualifikasi yang tidak seimbang, peningkatan jumlah lansia di suatu negara," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pondok pesantren dapat mempersiapkan keterampilan santri dan santriwatinya dengan bekal ilmu agama dan keterampilan sehingga mereka bisa dan siap menghadapi perkembangan zaman saat ini, demikian La Ode Haji Polondu.
Berita Terkait
PT Vale dan BLK Kolaka gelar pelatihan kompetensi tenaga kerja lokal
Rabu, 7 Agustus 2024 15:24
PT Antam gandeng BLK Kolaka gelar pelatihan berbasis kompetensi
Senin, 8 Januari 2024 15:10
BPVP Kendari gandeng lima BLK di Sulawesi Tenggara beri keterampilan di pesantren
Selasa, 4 Oktober 2022 13:11
Disnaker Baubau: BLK menciptakan tenaga terampil siap pakai
Selasa, 16 Agustus 2022 23:46
Indonesia siap mendorong pelatihan vokasi berbasis komunitas di G20
Rabu, 9 Maret 2022 20:05
Kemnaker tingkatkan produktivitas instruktur BPVP dan BLK di Sulawesi Tenggara
Sabtu, 5 Maret 2022 18:30
BLK Kendari pastikan siswa pelatihan di Buton Selatan terampil kerja
Sabtu, 12 Februari 2022 16:49
BLK Kota Kendari bantu tingkatkan keterampilan kerja warga Buton Selatan
Jumat, 28 Januari 2022 11:49