Kendari (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara meminta masyarakat di daerah ini agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat demi mencegah varian baru Omicron.
Ketua Harian Satgas COVID-19 Sultra Nur Endang Abbas di Kendari, Kamis mengatakan penting menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat menjalankan aktifitas sehari-hari agar varian baru Omicron tidak masuk ke daerah ini.
"Saat ini di beberapa daerah di Indonesia sudah terdapat sebaran varian Omicron. Untuk di Sulawesi Tenggara varian Omicron belum ada, namun kita harus waspada dengan disiplin protokol kesehatan," katanya.
Menurutnya, upaya pencegahan COVID-19 varian baru jenis Omicron harus dilakukan jauh hari sebelum virus tersebut masuk ke provinsi ini.
Dia menekankan agar masyarakat terus memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir demi mencegah varian tersebut.
Selain itu, Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara ini juga mengajak masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi agar mengikuti program tersebut sehingga dapat terbentuk ketahanan komunal dari risiko terinfeksi COVID-19 dan variannya.
"Dengan mencapai target vaksinasi agar terbentuk herd immunity (ketahanan kelompok) di masyarakat. Untuk Provinsi Sulawesi Tenggara capaian vaksinasi sudah di atas 70 persen," katanya.
Selain itu, dia menilai dengan kondisi iklim Sulawesi Tenggara yang panas, Nur Endang meyakini hal itu dapat mencegah penyebaran varian Omicron.
"Dengan iklim atau cuaca yang panas menurut pandangan ahli maka Omicron itu susah berkembang. Maka wilayah kita yang memiliki cuaca panas diuntungkan untuk mencegah COVID-19 varian Omicron," demikian Nur Endang Abbas.