Jakarta (ANTARA) - Penelitian terbaru dari perusahaan keamanan siber Kaspersky menunjukkan penggunaan pembayaran digital di Asia Pasifik tumbuh pesat selama pandemi virus corona.
Riset "Mapping a Secure Path for The Future of Digital Payments in APAC", dikutip dari siaran pers, Sabtu, menunjukkan sebagian besar responden, 90 persen, menggunakan aplikasi pembayaran digital setidaknya sekali dalam setahun terakhir.
Hampir dua dari 10 orang, 15 persen, baru menggunakan pembayaran digital ketika pandemi.
Temuan Kaspersky, persentase pengguna uang elektronik baru di Indonesia mencapai 13 persen, setara dengan Thailand. Filipina menjadi yang tertinggi untuk pengguna baru uang elektronik, yaitu 37 persen.
Riset tersebut menunjukkan uang tunai masih menjadi primadona untuk transaksi di Asia Pasifik, namun, pertumbuhan penggunaan pembayaran digital juga menggembirakan.
Para responden menilai pembayaran digital membantu mereka menjaga jarak fisik (45 persen) dan ini adalah satu-satunya cara bertransaksi ketika sedang karantina wilayah (36 persen).
Tapi, masih ada pengguna yang takut kehilangan uang (48 persen) dan takut menyimpan data keuangan secara online (41 persen).
Sementara itu, responden lain menyebutkan pembayaran digital ini terlalu merepotkan (26 persen) atau perangkat pribadi mereka tidak terlalu aman (25 persen).
Kaspersky membagikan tips agar transaksi dengan pembayaran digital tetap aman.
1. Perangkat dan internet sendiri
Saat menggunakan pembayaran online, pakai perangkat dan sambungan internet sendiri, WiFi publik memiliki kemungkinan disusupi penjahat siber.
2. Jaga kerahasiaan PIN
Simpan nomor PIN, kata sandi dan kode one-time password (OTP) untuk diri sendiri, jangan pernah membagikannya meski pun ke keluarga dekat. Membagikan kode atau kata sandi ke orang lain sering menjadi jalan masuk peretas untuk mencuri informasi sampai urusan perbankan.
3. Waspada informasi palsu
Pengguna juga harus waspada terhadap komunikasi palsu di dunia digital. Jangan pernah membagikan informasi pribadi di dunia maya, terutama jika berkaitan dengan keuangan dan pembayaran.
Berita Terkait
Pj Gubernur Sultra luncurkan sistem pembayaran Zakat berbasis digital
Kamis, 28 Maret 2024 14:01
Pemkot Kendari resmi memberlakukan pembayaran digital di pasar rakyat
Selasa, 1 Agustus 2023 18:21
Kadin Sulawesi Tenggara berdayakan pasar tradisional gunakan pembayaran digital
Kamis, 13 Juli 2023 13:39
BI Sulawesi Tenggara target 100.000 UMKM manfaatkan pembayaran digital QRIS
Selasa, 19 Juli 2022 21:20
BNI sebar QRIS di pasar Wameo mudahkan pembayaran srcara digital
Rabu, 29 Juni 2022 20:17
Pemkot Baubau terapkan sistem digital pembayaran pajak dan retribusi
Selasa, 31 Mei 2022 19:13
Pemkot Baubau dan BNI kerja sama terapkan pembayaran secara pajak digital
Selasa, 19 April 2022 17:52
Bank Indonesia sebut 67.773 merchant di Sultra gunakan pembayaran digital QRIS
Rabu, 24 November 2021 18:51