Kendari (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat warga di provinsi itu meninggal akibat terinfeksi SARS-CoV-2 menjadi 391 orang setelah kembali bertambah tujuh kasus.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Jumat, mengatakan kasus meninggal akibat COVID-19 di daerah itu terus terjadi penambahan dalam beberapa waktu terakhir.
"Data per 5 Agustus, kasus meninggal akibat COVID-19 di Sultra menjadi 391 kasus setwlahsetelah ada penambahan tujuh kasus," katanya.
Tujuh penambahan kasus meninggal yakni perempuan 59 tahun dan laki-laki 56 tahun asal Kabupaten Konawe, laki-laki 67 tahun asal Kabupaten Buton, laki-laki 58 tahun dan 62 tahun asal Kabupaten Kolaka Utara, laki-laki 67 tahun asal Kabupaten Buton Utara, laki-laki 43 tahun asal Kota Kendari.
Dari seluruh 17 kabupaten/kota se-Sultra semua daerah memiliki kasus meninggal akibat terinfeksi corona.
Sebaran pasien COVID-19 meninggal di Sultra di antaranya Kabupaten Buton 19 orang, Muna 24, Konawe 48, Kolaka 27, Konawe Selatan 30, Bombana 15, Wakatobi 20, Kolaka Utara 23, Buton Utara 15, Konawe Utara dua, Kolaka Timur 16, dan Konawe Kepulauan satu orang.
Selanjutnya, Kabupaten Muna Barat enam orang, Buton Tengah tujuh, Buton Selatan tujuh, Kota Kendari 89 dan Kota Baubau 42 orang.
Sementara kasus positif COVID-19 tercatat sebanyak 17.299 orang setelah bertambah 217 kasus, lalu kasus sembuh menjadi 13.610 setelah ada penambahan 190 orang.
Rabiul mengingatkan masyarakat agar tidak lengah menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi molititas guna menekan angka kasus yang semakin meningkat.
"Kita tidak boleh lengah untuk disiplin protokol kesehatan saat menjalankan aktifitas kita sehari-hari. Termasuk ayo ikut vaksin sehingga kita bisa menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah kita," katanya.