Kendari (ANTARA) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sultra Anton Timbang, mengatakan bahwa salah satu alasan penunjukan Kota Kendari Sulawesi Tenggara sebagai tempat pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Kadin karena trend penurunan kasus COVID-19 Di kota itu.
"Kita bersyukur berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan atau pun gugus tugas Pemkot Kendari bahwa Kasus COVID-19 mengalami penurunan signifikan," kata Anton Timbang di Kendari, Minggu.
Sementara itu, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan pihaknya bersyukur mendapatkan kepercayaan dari Kadin pusat yang menunjuk Kota Kendari sebagai lokasi pelaksanaan Munas.
"Kadin merupakan sebuah institusi yang mempunyai prestise yang tidak diragukan lagi," katanya.
Sulkarnain mengaku hal itu merupakan sebuah hal yang menggembirakan dan membahagiakan, tetapi bersamaan dengan itu ada tanggung jawab untuk memastikan Kota Kendari dapat menjadi tuan rumah yang baik.
Kata dia, Kota Kendari harus menjadi menjadi pelaksana, dan bisa memfasilitasi acara Munas, supaya nanti bisa menjadi referensi agar Kota Kendari dipercaya lagi untuk event-event selanjutnya.
“Bahwa kita bisa membuktikan Kota Kendari yang berada jauh dari ibu kota pusat tapi juga bisa dipercaya. Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan semangat masyarakat untuk mau bangkit dari situasi pandemi COVID-19 yang sudah setahun lebih kita hadapi,” ujar Sulkarnain.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Rahminingrum, dari Januari hingga Juni 2021, kasus COVID-19 di Kota Kendari menunjukkan tren yang cenderung turun.
Misalnya data pada 1 Januari 2021, jumlah kasus positif yang diisolasi di Kota Kendari tercatat sebanyak 56 orang, sedangkan kini berdasarkan data Kewaspadaan COVID-19 Kota Kendari pada Jumat 11 Juni 2021 tercatat 35 orang konfirmasi positif.
Rahminingrum mengatakan beberapa minggu yang lalu kasus positif COVID-19 sempat turun drastis malah hanya sisa tinggal 4 orang yang positif.
Kendati demikian, Tim Yustisi Kota Kendari terus memastikan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Rahminingrum menilai kasus COVID-19 di Kota Kendari tidak melonjak karena dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya cakupan vaksinasi semakin hari terus bertambah. Dengan begitu otomatis semakin banyak masyarakat yang mendapatkan kekebalan.
Saat ini vaksinasi COVID-19 rutin dilakukan di 15 Puskesmas dalam Kota Kendari, dan di kantor Dinas Kesehatan Kota Kendari. Selain itu, juga sering dilakukan kegiatan vaksinasi massal untuk populasi yang besar.
Tercatat per tanggal 8 Juni 2021, total 32.304 warga Kendari telah disuntik vaksin dosis pertama, lalu dari jumlah itu yang disuntik vaksin dosis kedua sebanyak 20.269. Mereka terdiri dari tenaga kesehatan, pelayan publik, dan lansia.
“Yang kedua karena masyarakat patuh meski tidak semuanya, patuh terhadap protokol kesehatan. Kemudian yang ketiga, semacam yang kita yang ASN benar-benar mengurangi mobilitas, saya saja sudah berapa bulan tidak keluar daerah,” ujar Rahminingrum.
Disisi lain, melalui Tim Yustisi Pemerintah Kota Kendari masih terus memperketat penerapan protokol kesehatan di masyarakat. Tim Yustisi ini personel TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Dinkes, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kominfo Kota Kendari hingga saat ini belum berhenti bergerak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Nahwa Umar menjelaskan selain Tim Yustisi yang jalan siang-malam, vaksinasi juga terus dilakukan. Nahwa menegaskan keseriusan pemerintah yang demikian maka di Kota Kendari dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan besar seperti pada 29 Mei 2021 lalu sukses digelar ajang Triatlon.
“Jadi begini, COVID dan ekonomi harus jalan. Tidak bisa kita mau berdiam diri karena COVID , hancur kita. Makanya pa Presiden berkali-kali menyampaikan bahwa ekonomi dan penanganan Covid itu harus jalan beriringan. Jadi kemarin seperti Triatlon itu ada kaitannya dengan ekonomi dan olahraga,” ujar Nahwa.
Begitu pula dengan adanya event besar Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang akan dilaksanakan pada 30 Juni 2021 di Kota Kendari, maka Pemerintah Kota Kendari mendukung kegiatan tersebut agar sukses.
Dengan adanya vaksinasi dan pengetatan protokol kesehatan, Nahwa memastikan dalam Kota Kendari dapat disebut aman dari COVID-19 meski memang masih ada kasus positif. Kalaupun ada yang berdatangan dari Jakarta melalui bandara, Nahwa mengatakan tentu ada protokol kesehatan yang dilewati seperti swab test.
Dengan demikian, Pemerintah Kota Kendari mendukung pelaksanaan Munas Kadin. Nahwa menyebut kegiatan itu akan memberi dampak secara ekonomi yang luar biasa, apalagi yang akan datang di Kota Kendari adalah orang-orang yang tergolong kaya.
“Nah tidak boleh kita anggap karena ada Covid tidak boleh kita adakan. Tidak begitu. Covid juga kita bisa tangani dengan baik itu karena ada uang, kalau ada PAD (pendapatan asli daerah). Jadi semua daling mendukung,” ujar Nahwa.