Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) memperkirakan kebutuhan uang pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2021 sebesar Rp1,67 triliun dengan rencana penarikan bank sebesar Rp1,13 triliun.
"Estimasi tersebut mengalami penurunan sebesar 21,40 persen (yoy) jika dibandingkan estimasi tahun 2020 sebesar Rp2,13 triliun," kata Kepala KPwBI Sultra Bimo Epyanto di Kendari, Selasa.
Bimo menilai, kondisi tersebut berkaca pada kondisi tahun 2020 dan aktivitas ekonomi yang masih terbatas akibat pandemi COVID-19, dimana outflow pada periode Idul Fitri dan Ramadhan tahun 2020 hanya terealisasi sebesar Rp1,55 triliun atau 72,9 persen dari estimasi.
Selain itu, Bimo menyampaikan estimasi kebutuhan uang sepanjang tahun 2021 juga turun sebesar 10,3 persen (yoy) dari Rp5,96 triliun pada 2020 menjadi Rp5,35 triliun di tahun 2021.
"Hal tersebut sejalan dengan kondisi pada tahun 2020 serta pengaruh pandemi yang masih terjadi, dimana outflow pada tahun 2020 hanya sebesar Rp5,13 triliun atau 86,1 persen dari estimasi," ujarnya.
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, lanjut dia, posisikan saat ini sebesar Rp1,53 triliun dengan uang pecahan besar sebesar Rp1,47 triliun.
"Kita juga melihat bahwa pemulihan ekonomi secara umumkan terjadi, tetapi prosesnya kan berjalan perlahan, tidak cepat, sehingga itu yang menjadi dasar juga karena melihat kemungkinan permintaan uang tidak akan meningkat secara cepat," kata Bimo menambahkan.