Tallin (ANTARA) - Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas pada Senin (15/3) dinyatakan positif mengidap penyakit virus corona (COVID-19) tetapi merasa baik-baik saja, kata pemerintah negara itu.
Meski sedikit demam, PM akan terus melakukan tugasnya dari jarak jauh, kata pemerintah.
"Saya mengimbau semua orang untuk berhati-hati, memakai masker di dalam ruangan, mengurangi kontak dengan orang lain, bekerja dari jarak jauh jika memungkinkan, dan tinggal di rumah sebanyak mungkin, karena virus menyebar ke seluruh Estonia," kata Kallas melalui pernyataan.
Minggu lalu, pemerintah Estonia memberlakukan larangan berkumpul bagi lebih dari dua orang.
Pihak berwenang juga memerintahkan toko-toko barang kebutuhan tak mendesak untuk tutup, serta restoran mengalihkan layanan menjadi penjualan untuk dibawa pulang.
Pembatasan-pembatasan itu diterapkan Estonia dalam upaya menurunkan tingkat infeksi per kapita COVID-19, yang merupakan tertinggi kedua di Uni Eropa --setelah Republik Ceko.
Tingkat infeksi di Estonia selama Februari meningkat lebih dari dua kali lipat karena negara Baltik yang berpenduduk 1,3 juta itu mengambil pendekatan yang relatif santai dalam menangani penyebaran virus corona. Sekolah-sekolah, bioskop, restoran, dan toko diizinkan buka dengan sedikit pembatasan.
Sumber: Reuters