Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan, peningkatan angka kasus konfirmasi positif harian nasional sebanyak 6.383 orang, menurut data yang dihimpun di Jakarta, Sabtu.
Total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah sekitar 6.603.195 orang. Angka tersebut diikuti kenaikan kasus aktif sebanyak 1.444 orang. Hingga kini, 62.728 pasien COVID-19 mendapat perawatan medis.
DKI Jakarta mencatat angka tertinggi kasus konfirmasi positif dari COVID-19 paling banyak dibandingkan provinsi lainnya sebanyak 2.628 orang.
Kemudian angka meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah 25 orang pada hari ini, menjadikan total korban sebanyak 159.348 orang.
Sedangkan angka kesembuhan meningkat sebesar 4.914 orang, menjadikan total angka penyintas sebanyak 6.381.119 orang
Positivity rate spesimen harian senilai 17,38 persen, dan positivity rate orang harian sebesar 22,48 persen.
Sebanyak 5.693 orang diawasi sebagai suspek, dari hari pengetesan 63.812 spesimen.
Memuncak
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memperkirakan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia yang merangkak naik sejak 25 Oktober 2022 segera memuncak dalam waktu dekat.
"Sekarang kasus COVID-19 sudah lebih tinggi, sudah di atas 60 persen. Jadi saya rasa, sebentar lagi pasti akan sampai puncak," kata Budi Gunadi Sadikin usai konferensi pers Indonesia Memanggil Dokter Spesialis di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Jumat.
Budi mengatakan perkiraan itu didasari atas pengamatan pada fluktuasi angka positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites dalam kurun dua pekan terakhir.
Berdasarkan laporan Kemenkes RI, tren positivity rate pada dua pekan terakhir di Indonesia mengalami peningkatan dari 14,13 persen menjadi 20,90 persen.
Menurut Budi, kenaikan angka kasus COVID-19 kali ini dipengaruhi Subvarian Omicron XBB dan BQ.1, yang diperkirakan sudah mencapai 60 persen dominasi di sejumlah daerah, sejak kali pertama teridentifikasi di Indonesia pada September 2022.Kas
us itu awalnya ditemukan di 10 provinsi di Indonesia, di antaranya Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kepulauan Babel, Lampung, dan Sumatera Utara, dan Riau.
"Sekarang XBB, BQ.1, itu saya lihat sudah di atas 60 persen. Tapi belum 90 persen. Saya lihat positivity rate-nya tinggi seperti ini, harusnya masih akan naik minimal sampai akhir bulan masih naik," katanya.
Menurut Budi, tantangan paling tinggi menghadapi lonjakan varian baru tersebut saat ini berada di Batam yang berdekatan dengan Singapura sebagai negara dengan lonjakan kasus XBB yang cukup tinggi.
"Di Batam kasus XBB-nya sudah tinggi sekali, mungkin sudah 70-80 persen. Sekarang tinggal saya lihat, Batam dalam sepekan hingga dua pekan ini flattening apa enggak. Kalau Batam itu flattening, artinya benar (mencapai puncak kasus)," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Positif COVID-19 meningkat 6.383 kasus pada Sabtu