Kendari (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), akan mengembangkan budi daya perikanan air tawar dan air laut untuk meningkatkan perekonomian daerah, sekaligus sebagai upaya menekan angka inflasi pada kelompok pangan khususnya ikan.
Kepala DKP Baubau, Ruslan RZ, Senin mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal bantuan kepada Dirjen Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan telah mendapat respons positif.
Karena itu dalam waktu dekat pihaknya akan menindaklanjuti dengan mengajukan usulan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) sebagai calon penerima bantuan dari Dirjen Budi daya KKP.
"Dirjen Budi daya KKP itu sudah memberi jawaban dan pada dasarnya mereka apresiasi program yang kami usulkan. Makanya kami ini akan tindaklanjuti itu akan kami rapikan data kelompok pembudidaya supaya jadi dasar KKP mengestimasi apa-apa yang dibantu ke kami," kata Ruslan.
Ia mengatakan bantuan yang diusulkan ke KKP berupa benih ikan air laut, benih ikan air tawar, udang vaname, keramba jaring apung, jaring apung wisata serta bantuan sarana dan prasarana (Bansapras) terkait budidaya.
Adapun lokasi pengembangan budi daya tersebut, kata Ruslan, akan difokuskan di empat kecamatan yaitu Kecamtan Sorawolio, Bungi, Lea-Lea, dan Kokalukuna.
"Kalau di Sorawolio budi daya air tawar termasuk juga dengan di Bungi. Sedangkan kalau di Lea-Lea dan Kokalukuna bisa air payau, laut dan ikan air tawar," ungkapnya.
Ruslan menambahkan sambil menunggu realisasi bantuan dari KKP, pihaknya kini sudah menjalin komunikasi dengan semua balai besar perikanan yang ada di Ambon, Takalar, dan Manado, untuk mengetahui lebih detail pengembangan budi daya perikanan.
DKP Baubau juga menjalin kerja sama dengan tim teknis dari Kabupaten Bombana khususnya dalam pengembangan budi daya udang vaname.