Makassar (ANTARA) - Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari sebagai bagian dari Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan kembali menggelar pelatihan peningkatan produktivitas pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Sebanyak 60 pelaku UMKM di Kota Makassar dijadwalkan akan mengikuti pelatihan peningkatan produktivitas sejak Senin hingga Jumat (25-29/01) di Kota Makassar. Mereka merupakan pelaku industri rumahan dari berbagai bidang.
"Ini merupakan tindak lanjut MoU pada tahun 2019 mengenai komitmen bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk penguatan ekonomi UMKM, apalagi di masa pandemi seperti sekarang," kata Kepala BPP Kendari, Andi Asriani Koke di Makassar, Senin.
Andi Asriani menjelaskan pelatihan dilakukan secara berkala terdiri dari kewirausahaan, liquiditas usaha, bimbingan, konsultasi hingga mengidentifikasi permasalahan setiap UMKM saat melakukan kunjungan atau monitoring langsung di lapangan.
"Pada saat monitoring, akan melihat jumlah tenaga kerja pada UMKM tersebut serta omzet yang dihasilkan, ini menjadi tolak ukur evaluasi pelaksanaan program. Perkembangannya pun terlihat," ujarnya.
BPP Kendari yang mengkoordinir 10 provinsi di Timur Indonesia di antaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara telah melakukan pelatihan kepada sekitar 2.600 pelaku UMKM pada 2020.
Angka tersebut diakui Andi Asriani tidak memenuhi target sebelumnya, yakni 4.325 UMKM. Penyebaran virus COVID-19 yang mengakibatkan pembatasan kegiatan di sejumlah wilayah menjadi penyebabnya, sekaligus refocussing anggaran BPP Kendari yang ikut dialihkan untuk penanganan COVID-18 mencapai 40 persen.
Sementara terkait target 2021, Andi Asriani belum bisa menyebutkan berapa total UMKM yang akan disasar untuk peningkatan produktivitas karena adanya transformasi kelembagaan. Namun untuk Sulsel juga akan
Sementara Sekretaris Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani yang hadir membuka kegiatan tersebut menyampaikan pemerintah Sulsel menargetkan kegiatan serupa bisa menjangkau UMKM kabupaten/kota.
"Pada sektor riil kita yakin bisa sinergi dengan baik, maka dari itu pelatihan seperti ini kita ingin lebih luas jangkauannya. Kita ingin kerja tuntas yang artinya mandiri. Melihat talenta pelaku UMKM kita untuk menjadi mandiri dan berguna," urainya.