Kendari (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Kendari menyatakan bahwa selama 2020 pemasaran komoditas biji mete organik asal Sulawesi Tenggara (Sultra) mampu menembus pasar ekspor ke dua negara, yaitu India dan Vietnam.
"Selain Vietnam, selama 2020, Sultra berhasil mengekspor biji mete ke India dengan total 103,7 ton. Volume ekspor tersebut dengan nilai perdagangan mencapai Rp15,5 miliar," kata Kepala Karantina Pertanian Kendari, Prayitno Ginting di Kendari, Minggu.
Disebutkan, angka ekspor biji mete Sultra sebesar 0,6 persen dari total perdagangan domestik biji mete Sultra.
"Sementara itu di awal tahun ini baru ekspor lagi 48 ton biji mete ke Vietnam, dengan nilai sekitar Rp1 miliar," katanya.
Jambu mete dari Sulawesi Tenggara merupakan salah satu produk unggulan yang sangat diminati oleh pasar dunia.
"Untuk saat ini, komoditas jambu mete asal Sultra kebanyakan dijual atau diekspor ke luar negeri dalam bentuk biji mete gelondongan," katanya.
Ia berharap mete di Sultra ini diekspor dalam bentuk mete olahan karena akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Sultra.
Dengan menjual mete olahan, katanya, akan ada lapangan kerja baru yang terbuka, khusus pengolahan biji mete di daerah-daerah sumber produksi mete.
"Akan tumbuh lapangan kerja baru yang bisa menyerap tenaga kerja lokal untuk usaha pengolahan jambu mete," pungkasnya.