Kendari (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Kendari memfasilitasi pelepasan ekspor 48 ton biji mete asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ke Vietnam.
Biji mete atau Anacardium occidentale yang diekspor dengan nilai perdagangan sekitar Rp939 juta diberangkatkan melalui Pelabuhan New Port Kendari, Jumat.
"Ekspor kali ini terlaksana atas kerja sama Pemda Buton Utara dan pengusahanya, kami selaku otoritas karantina memfasilitasi ekspor dengan memastikan biji mete telah memenuhi persyaratan teknis," kata Kepala Karantina Pertanian Kendari N. Prayatno Ginting seusai penyerahan sertifikat karantina atau Phytosanitary Certificate (PC) di Kendari.
Gubernur Sultra, Ali Mazi yang hadir dan turut menyaksikan pelepasan perdana biji mete di awal tahun 2021 ini memberikan dukungan dan mendorong penuh terhadap upaya meningkatkan ekspor.
Gubernur juga menyebutkan, selain biji mete banyak hasil pertanian ekspor unggulan asal wilayahnya, antara lain kopra, kakao, beras, cengkih, jagung, lada, kemiri dan sarang burung walet.
Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi yang hadir mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyebutkan bahwa peluang dan potensi ekspor komoditas asal sub sektor perkebunan ini sangat besar.
Selain Kabupaten Buton Utara kata dia, terdapat kabupaten lainnya di Sultra yang memiliki potensi ekspor biji mete.
"Penghasil mete di Sultra hampir seluruh kabupaten, khususnya jazirah Muna dan Buton, harapannya juga bisa diekspor," katanya.