Kendari (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan produksi komoditas jagung pada tahun 2020 di daerah itu mencapai 164.094 ton pipilan kering.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Djudul di Kendari, Senin, mengatakan produksi tersebut mengalami penurunan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
"Produksi komoditas jagung tahun 2020 mencapai 164.094 ton atau turun 41,22 persen dibandingkan 2019 yang hanya 279.170 ton pipilan kering," katanya.
Penurunan produksi tanaman jagung tersebut, kata Muh Djudul, karena luas tanam jagung tahun 2020 juga turun dibanding tahun sebelumnya.
"Kalau tahun 2029 luas tanam jagung yakni 66.868 hektare, sedangkan luas tanam jagung tahun 2020 hanya 49.441 hektare. Jadi wajar kalau terjadi penruunan produksi," kata mantan Sekda Kota Baubau ini.
Luas tanam jagung tersebut, kata Muh Djudul, tersebar pada 17 kabupaten/kota se-Sultra, yang terluas di Kabupaten Muna seluas 9.084 hektare menyusul Kabupaten Konawe Selatan seluas 8.800 hektare.
"Sedangkan daerah yang paling sedikit wilayah tanam jagung yakni di Kabupaten Wakatobi hanya 46 hektare dan Kabupaten konawe Kepulauan hanya 57 hektare.
Selain itu kata Djudil, produktivitas tanaman jagung juga mengalami penurunan pada tahun 2020 dibanding produktivitas tahun 2019.
"Kalau tahun 2019, produktivitas tanaman jagung itu mencapai 41,75 ton per hektare, sedangkan produktivitas jagung tahun 2020 hanya 33,19 ton per hektare," katanya.
Muh Djudul menargetkan, produksi tanaman jagung tahun 2021 sebesar 162.878 ton atau lebih rendah 0,74 persen dari produksi jagung tahun 2020.