Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan terus berupaya mendorong produksi padi di daerah itu dengan cara melakukan pencetakan sawah baru.
"Selama tahun 2020 ini kami melakukan pencetakan sawah baru seluas 1350 hektare yang tersebar di beberapa kabupaten kota yang menjadi sentra produksi padi di Sulawesi Tenggara," kata Plt Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muh Djudul, di Kendari, Senin.
Disebutkan ada enam kabupaten kota di Sultra yang menjadi sasaran atau lokasi pencetakan sawah baru yang dibiayai oleh pemerintah yakni Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Bombana, Muna dan Konawe Kepulauan.
"Yang harus diketahui bahwa tidak hanya pencetakan sawah, pemerintah turut mengalokasikan pembangunan infrastruktur dan bantuan bibit," katanya.
Dikatakan, pencetakan sawah baru pada enam kabupaten tersebut anggarannya bersumber dari pemerintah pusat yakni APBN 2020.
Lewat program pencetakan sawah ini kata dia, para petani bisa termotivasi untuk kembali ke sawah karena beras merupakan salah satu ketahanan pangan kita.
"Jadi program pemerintah ini juga bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat. Sehingga program ini mendapat pendampingan dari pihak TNI," katanya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas lahan persawahan di Sultra saat ini yakni 123.288 hektare yang tersebar pada 14 kabupaten kota dari 17 kabupaten/kota se-Sultra. Dua daerah yang tidak memiliki lahan sawah adalah Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Buton Selatan.
Bantuan benih
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan tahun anggaran 2020 telah menyalurkan benih padi inhibrida secara gratis untuk areal lahan sawah seluas 20.000 hektare di daerah itu.
"Setiap hektare sawah mendapat jatah benih padi inhibrida 25 kilogram," kata Plt Kepala Dinas Tanaman pangan dan Peternakan Sultra, Muhammad Djudul.
Bantuan benih gratis padi inhibrida tersebut katanya, disalurkan pada lahan yang tersebar 12 kabupaten kota yakni Kabupaten Buton 200 hektare, Muna 300 hektare, Konawe 5.300 hektare, Kolaka 3.800 hektare.
"Kemudian Kabupaten konawe Selatan 3.200 hektare, Bombana 1.500 hektare, kolaka Utara 200 hektare, Konawe Utara 300 hektare, kolaka Timur 4.330 hektare, muna barat 600 hektare, Kota Kendari 120 hektare dan kota Baubau 150 hektare," katanya.
Menurut dia, per 10 Desember 2020 bantuan benih yang telah disalurkan tersebut sudah digunakan oleh petani untuk penanaman seluas 18.233 hektare dan tersisa 1.767 hektare yang belum dimanfaatkan oleh petani.
Dari hasil penanaman dengan menggunakan benih padi inhibrida tersebut katanya, sudah ada tujuh daerah yang panen yakni Kabupaten Muna, Konawe, Kolaka, Kolaka Utara, Konawe Utara, Muna Barat dan Kota Kendari," katanya.
"Sedangkan hasil produksi tujuh daerah dengan menggunakan bantuan benih tersebut mencapai 16.612 ton. Lima daerah lainnya yakni Kota Baubau, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Bombana dan Buton masih menunggu panen," katanya.