Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura menonaktifkan penugasan Novalina dari jabatan sebagai Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng Novalina.
“Saya sudah bilang sama Menteri Dalam Negeri, saya nonaktifkan dia (Novalina). Jadi, tidak ada kata saya takut sama orang, tidak ada,” katanya.
Pernyataan itu disampaikan Rusdy Mastura dalam acara pisah sambut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulteng di Kota Palu, Kamis.
Rusdy mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, sebelum mengambil keputusan tersebut.
Namun, hingga saat ini alasan pasti mengenai penonaktifan Sekdaprov Sulteng Novalina masih belum jelas.
Rusdy hanya menyebutkan bahwa ada pertanyaan yang diajukan kepada Novalina, tetapi tidak dijawab.
“Saya gubernur. Kalau orang mulai mau menikam saya dari belakang, saya keras,” ujarnya.
Terkait penonaktifan sekda tersebut, turut dibenarkan Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng Adiman.
Dia mengungkapkan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura telah menyampaikan langsung kepada Mendagri pada sela-sela kegiatan di Jakarta.
“Kegiatan itu dilaksanakan di Jakarta, pada bulan Desember 2024,” katanya.
Terkait apakah ada surat resmi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait penonaktifan itu, Adiman tidak mau mengomentari hal itu.
“Saya berpikir, kalau beliau (gubernur) sudah menyampaikan kepada media massa, hal itu sudah benar, karena dia yang melaksanakan dan menjalaninya,” kata Adiman yang juga Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulteng itu.
Sementara itu, Sekdaprov Sulteng Novalina, yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, belum memberikan komentar terkait penonaktifan dirinya dari jabatan tersebut.