Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menargetkan Indonesia menjadi produsen halal terbesar di dunia pada 2024 mengingat besarnya potensi sumber daya manusia utamanya warga muslim yang mencapai 87 persen dari total penduduk Indonesia.
"Keinginannya 2024 sudah mencapai produsen halal terbesar di dunia. Kita yakin kenapa? Karena kita punya potensi. Konsumen dalam negeri kita pasti sudah besar, tinggal bagaimana kita menjadi produsen halal sebagai global hub-nya," kata Ma'ruf Amin pada konferensi pers usai web seminar "Indonesia menuju Pusat Produsen Halal Dunia" di Istana Wapres Jakarta, Sabtu.
Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, lanjut Wapres, Indonesia merupakan pasar yang sangat menentukan dalam perdagangan produk halal dunia. Namun, selama ini Indonesia hanya berperan sebatas sebagai pemberi label halal terhadap produk yang dihasilkan oleh negara-negara lain.
"Lebih dari 50 lembaga sertifikat halal dunia itu memperoleh endorsement dari Indonesia. Jadi Indonesia memang tukang menstempel, tukang mengesahkan produk-produk halal di berbagai negara di dunia," tukasnya.
Oleh karena itu, Wapres mendorong agar seluruh pemangku kepentingan di dunia industri dapat memanfaatkan potensi pasar halal yang dimiliki Indonesia dengan cara meningkatkan ekspor produk halal, khususnya industri makanan dan minuman.
Merujuk pada laporan Global Islamic Economic Report 2019, Ma'ruf mengatakan produsen halal terbesar di dunia saat ini dikuasai oleh Brasil dengan nilai ekspor 5,5 miliar dolar AS dan Australia dengan nilai 2,4 miliar dolar AS.
"Kita harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan ekspor kita yang saat ini baru berkisar 3,8 persen dari total pasar halal dunia," tegasnya.
Optimisme bagi Indonesia untuk dapat menjadi produsen halal terbesar di dunia juga diperkuat dengan potensi peningkatan konsumsi produk halal dunia yang terus meningkat setiap tahun. Permintaan pasar global terhadap produk halal pada 2018 mencapai 2,2 triliun dolar AS dan diproyeksikan mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024.
"Dengan perkiraan penduduk muslim yang akan mencapai 2,2 milliar jiwa pada tahun 2030, maka angka perekonomian pasar industri halal global ini akan terus meningkat dengan pesat. Tentunya hal ini merupakan potensi yang sangat besar yang harus dimanfaatkan peluangnya oleh Indonesia dengan memenuhi kebutuhan global melalui ekspor produk halal dari Indonesia," ujarnya.