Sorong (ANTARA) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Sorong menyatakan bahwa pihaknya tidak bertanggung jawab terhadap anggotanya yang mengatasnamakan wartawan profesional karena tindakan tersebut tidak ada sangkut paut nya dengan partai.
Ketua DPC PDIP Kota Sorong, Edo Kondologit di Sorong, Jumat, menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh beberapa anggotanya yang mengklaim dirinya wartawan profesional dalam asosiasi wartawan profesional Indonesia (AWPI) yang bukan merupakan organisasi pers konstituen Dewan Pers sesungguhnya bukan atas nama partai.
Edo menegaskan, apa yang dilakukan oleh orang-orang tersebut partai tidak bertanggung jawab karena tidak ada kaitannya sama sekali dengan partai. Dan bila mereka berbicara atas nama partai sesungguhnya tidak dibenarkan karena mereka sama sekali tidak punya kewenangan.
Ia menjelaskan bahwa PDIP adalah partai politik yang terbuka menerima siapa saja yang mau menjadi kader dan anggota guna membesarkan dan menjaga citra partai.
Menurut dia, tidak serta merta setiap kader dan anggota yang bergabung dalam partai dapat kewenangan untuk bertindak dan berbicara atas nama partai apalagi yang dilakukannya tidak sesuai ketentuan.
Karena itu, Edo menegaskan kembali bahwa apabila ada anggotanya yang mengaku dirinya wartawan profesional, namun tidak sejalan dengan aturan pers itu bukan atas nama partai dan partai tidak bertanggung jawab.
"Saya sampaikan kepada rekan-rekan Jurnalis Sorong apakah ada anggota PDIP di daerah tersebut yang menggunakan embel-embel wartawan profesional itu bukan ranah partai," ujarnya.
Pantauan akhir-akhir ini di kota Sorong berkeliaran sekolompok politisi gagal Pileg yang mengatasnamakan dirinya wartawan profesional dalam sebuah wadah yang dinamakan asosiasi wartawan profesional Indonesia yang sangat mencederai profesi jurnalis yang sesungguhnya.
Beberapa orang politisi tersebut adalah anggota PDIP yang gagal dalam Pileg 2019, namun telah ditegaskan ketua DPC PDIP Kota Sorong bahwa apa yang dilakukan oleh orang-orang tersebut di luar partai.