Kendari (ANTARA) - Manggala Agni Daops Sulawesi Tenggara (Sultra) membentuk masyarakat peduli api (MPA) bagi warga desa di Kecamatan Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) guna mengantisipasi serta mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)
"Melalui MPA ini, nantinya mereka bisa menjadi agen atau duta di tengah masyarakat dalam mensosialisasikan dan memberi pengetahuan terkait pencegahan dan bahaya karhutla," kata Ketua bidang Program dan Evaluasi Balai PPI dan Karhutla Wilayah Sulawesi, Yudho Sheklti Mustiko melalui pesan WhatsApp yang diterima dari Koltim, Jumat.
Kegiatan sosialisasi kebakaran hutan dengan masyarakat dilaksanakan di Balai Desa Kaisio Kecamatan Lalolae, Kolaka Timur dengan mengukuhkan sebanyak 30 orang dari unsur pemuda dan tokoh masyarakat dari dua desa.
Masyarakat dari dua desa tersebut dibekali pengetahuan terkait cara penanganan dan bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, masyarakat juga dibekali teknik-teknik dalam pencegahan terkait kebakaran hutan dan lahan seperti pembukaan lahan tanpa membakar. Juga pembuatan sekat bakar dan juga teknik penanggulangan serta pemadaman dan pengenalan alat-alat pemadam kebakaran.
Menurut Yudho Shekti, alasan pembentukan masyarakat peduli api di dua desa, mengingat di daerah itu sering terjadi kebakaran, apalagi banyak lahan gambut yang mudah terbakar saat musim kemarau.
"Di wilayah ini, kerap terjadi kebakaran, sehingga untuk meminimalisasi kebakaran hutan, masyarakat harus dilibatkan dalam wadah pencegahan kebakaran ini," ujarnya.
Sementara itu, kepala Manggala Agni Daops Sultra, Yanuar Fanca Kusuma mengatakan, pembentukan masyarakat peduli api ini serentak dilakukan pada dua kabupaten dan pada dua kecamatan dan empat desa yang dianggap daerah rawan Karhutla di Sulawesi Tenggara.
Kepala desa setempat, Wahid mengungkapkan rasa terima kasih kepada Manggala Agni karena dengan adanya ini ke depan nanti kalau ada kebakaran mereka sudah bisa diatasi sendiri.