Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengandalkan jaringan agen46 atau layanan keuangan tanpa kantor, bagi nasabah yang ingin mengakses kredit usaha rakyat (KUR) saat menghadapi pola tatanan baru atau new normal dari pandemi COVID-19.
"Calon debitur tidak perlu datang ke gerai BNI untuk memenuhi jaga jarak fisik yang dianjurkan pemerintah," kata Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BNI Tambok P Setyawati di Jakarta, Sabtu.
Bank BUMN ini mencatat hingga triwulan pertama tahun ini total ada 160.341 agen di seluruh Indonesia atau naik 36,6 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2019.
Dengan menjadi referensi pelaksana KUR dari bank pelat merah ini, agen tersebut akan mendapatkan tambahan pendapatan dengan nilai tertentu untuk setiap transaksi.
Salah satu agen46 yang menjadi penyalur KUR adalah toko kelontong milik Khusnul Khotimah di Desa Maesan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Selain melayani KUR, warung yang menjadi agen sejak 2017 ini juga bertugas menyalurkan sembako pemerintah kepada warga terdampak wabah virus corona.
Sedangkan bank BUMN ini membekali tokonya dengan mesin transaksi elektronik (EDC), papan nama, brosur, serta memberikan pendampingan usaha.
Rata-rata tiap bulan, ia melayani 300-400 transaksi perbankan di antaranya setor tunai, transfer, buka rekening, pembayaran tagihan BPJS, listrik, dan air, membeli pulsa hingga bayar tiket kereta.
"Saya merasa senang bisa membantu program pemerintah seperti Bansos, PKH, BPNT, atau bantuan sembako keluarga sejahtera yang terdampak COVID-19 sekaligus dapat meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan berkontribusi secara sosial," katanya.
Sementara itu, realisasi KUR di bank pelat merah ini pada periode Januari-Maret 2020 mencapai Rp5,48 triliun kepada 57.910 debitur.