Jakarta (ANTARA) - Pemilik mobil beradaptasi dengan imbauan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemik COVID-19, sehingga mereka mencoba layanan servis mobil di rumah (home service).
Head of After Sales Planning & Marketing Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Ronald Reagan mengatakan layanan home service memberikan banyak kemudahan, sehingga berpeluang menjadi tren setelah pandemik corona.
"Bukan hanya karena COVID-19, tapi situasi jalanan yang macet dan lain sebagainya, jadi layanan itu memudahkan konsumen," kata Ronald dalam diskusi virtual Senin petang.
Ia memperkirakan bahwa layanan service di rumah akan menjadi kebutuhan baru bagi masyarakat, terlepas dari kondisi COVID-19.
Faktor fleksibilitas dan kelonggaran waktu bagi konsumen mendorong layanan home service akan tetap dibutuhkan saat pandemik corona berakhir.
"Mereka juga bisa menghemat waktu. Tidak perlu menanti di bengkel, tapi ditangani oleh mekanik kemudian konsumen bisa beraktivitas yang lain," kata dia.
Sejalan dengan itu, ia mengatakan ada peningkatan penggunaan layanan home service selama PSBB sebesar 20 persen.
Sebagian besar konsumen home service meminta layanan servis berkala 10 ribu kilometer.
Namun, Ronald mengatakan selama PSBB traffic kunjungan konsumen ke bengkel resmi turun sebesar 30 persen.
"Tiap hari kami amati. Jika kami bandingkan dengan tahun lalu, jumlah kendaraan turun 30 persen traffic-nya," kata dia, seraya menambahkan bahwa mayoritas konsumen yang ke bengkel adalah kalangan yang ingin memperbaiki mobil atau yang jatuh tempo masa perbaikan berkala.
Untuk itu, Ronald menyarankan konsumen untuk menggunakan opsi home service atau pick-up service dengan melakukan booking terlebih dahulu, agar pemilik kendaraan tidak perlu ke bengkel.