Kendari (ANTARA) - Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra) menunda tahapan pelaksanaan sayembara master plan wisata terpadu Pantai Toronipa, Kabupaten Konawe, menyusul merebaknya virus corona.
Plt..Kadis Dinas Parawisata Sultra, I Gede Panca di Kendari, Jumat mengatakan, penundaan tahapan sayembara tersebut dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Hal ini dari dampak COVID-19 dinilai sangat berpengaruh terhadap sektor pariwisata tidak hanya di Sultra tapi juga seluruh wilayah di Indonesia.
Posisi Maret 2020, sudah ada 25 peserta yang mengirimkan karyanya ke pihak panitia sayembara. Ada dari Sultra, yakni Kendari dan Kolaka, dari luar Sultra Yogyakarta, Malang, Bali, dan Jakarta.
"Bahkan ada yang kirim sudah pandemi ini, akhirnya kita bersurat ke mereka tahapannya ditunda sampai batas waktu tidak tentukan." kata I Gede Panca melalui pesan watshApp.
Alasan lain ditundanya proses tersebut karena dinilai tidak akan ada sponsor yang bisa mendukung kegiatan ini di tengah wabah COVID-19. Sebab, sponsorship banyak yang ikut terkena dampak ekonomi.
Ia pun menegaskan meski tahun ini proses penilaiannya tidak dapat digelar, kemungkinan akan diundur hingga tahun depan sambil menunggu 'recovery' bisnis para sponsorship.
"Sponsor tidak akan ada yang mendukung dan semua bisnis kan lagi down kita tidak tahu sampai kapan wabah yang membahayakan, kita berdoa bisa cepat berlalu," ujarnya.
Untuk diketahui, sayembara ini digelar untuk pembuatan desain kawasan terpadu wisata Toronipa.
Para peserta harus mampu membuat desain yang menyatukan alam terbuka hijau dan bangunan. Sebab, kawasan wisata terpadu Toronipa bakal dijadikan terminal pusat pariwisata di Sultra yang akan menghubungkan lokasi wisata lainnya, seperti Pulau Bokori, Pulau Saponda, dan Pulau Labengki.