Kendari (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) turun tangan untuk menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi atas pembangunan Gerbang Jalan Wisata Kendari-Toronipa, yang viral di media sosial.
Direktur Reskrimsus Polda Sultra Kombes Pol Bambang Wijanarko saat dihubungi di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya melalui Subdit III Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) telah melakukan penyelidikan terhadap pembangunan gerbang tersebut sejak Kamis (12/9) lalu.
"Subdit III Tipidkor Krimsus Polda Sultra sejak kemarin sudah mulai melakukan pengumpulan data terkait pembangunan gerbang wisata Kendari-Toronipa," kata Bambang Wijanarko.
Dia menyebutkan bahwa setelah pengumpulan data yang dilakukan oleh penyidik, pihaknya kemudian akan memanggil para pihak yang terkait dengan pembangunan gerbang tersebut untuk dimintai keterangannya.
"Insyaallah mulai minggu (pekan) depan akan mengundang pihak-pihak terkait guna klarifikasi," ujarnya.
Bambang Wijanarko menyampaikan bahwa penyelidikan itu dilakukan sebagai bentuk respon Polda Sultra atas viralnya pemberitaan terkait dengan Gerbang Wisata Kendari-Toronipa yang dikeluhkan oleh masyarakat tentang kondisi dan dana pembangunan sebesar Rp32 miliar.
"Maka tentu saja dasar dari penyelidikan ini adalah dugaan adanya tindak pidana korupsi dalam proses pembangunan gerbang wisata Kendari," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa dalam tahap penyelidikan, penyidik nantinya akan meminta audit investigasi kepada inspektorat untuk menilai apakah terdapat kerugian negara dalam pembangunan tersebut.
"Termasuk menilai fisik bangunan, apakah sudah sesuai dan setara dengan anggaran yang dikucurkan," tambah Bambang Wijanarko.
Diberitakan sebelumnya, Gerbang jalan wisata Kendari-Toronipa yang baru-baru ini viral karena rusak, kini telah diperbaiki dengan menambal beberapa bagian pilar yang bocor akibat dirusak orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Gerbang yang pembangunannya menelan anggaran sebesar Rp32 miliar tersebut, sempat viral di berbagai media sosial lantaran dikira terbuat dari beton secara penuh, tetapi ternyata terdapat ruang kosong di dalam pilar-pilarnya.
Salah seorang warga, Indrayadhi, saat ditemui di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa selama ini dirinya mengira kalau empat pilar gerbang yang sangat besar bagai benteng tersebut dibangun dengan campuran beton yang utuh dan sangat kokoh.
"Saya juga baru tahu kalau di dalamnya itu ternyata kosong, hanya seperti gypsum yang tutupi gerbang itu," kata Indrayadhi.
Dia mengaku sangat menyayangkan saat melihat langsung kondisi pilar jembatan itu. Pasalnya, di dalam pilar gerbang tersebut terdapat beberapa ekor ayam yang menjadikannya sebagai kandangnya.