Kendari (ANTARA) - Proyek pembangunan jalan wisata Toronipa Kabupaten Konawe-Kota Kendari Sulawesi Tenggara tahap kedua sepanjang 14,6 kilometer menggunakan dana pinjaman Rp1,1 triliun lebih, akan mulai dikerjakan pada Maret 2020.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Sultra J Robert di Kendari, Kamis, mengungkapkan pekerjaan tahap pertama sejauh 3,6 kilometer menggunakan dana APBD murni sudah dirampungkan.
"Pada pekerjaan tahap kedua nanti, anggaran pembangunan akses jalan wisata itu, mulai menggunakan dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur atau SMI secara bertahap sebesar Rp1,195 triliun lebih," jelas Robert.
Saat ini, Pemprov Sultra sudah melakukan penandatangan perjanjian kontrak dengan PT SMI dengan masa pinjaman selama lima tahun.
"Untuk tahun pertama 2020 dan tahun kedua 2021, pemerintah daerah belum berkewajiban melakukan pengembalian pokok, dan nanti pada tahun ketiga baru mulai mengembalikan pinjaman itu," kata Robert.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Sultra, Abdul Rahim mengatakan pekerjaan tahap pertama mega proyek tersebut, dilaksanakan sesuai target dan berakhir pada Desember 2019.
"Lebar jalan yang dibangun itu delapan meter untuk satu lajur, sehingga kalau dua jalur berarti 16 meter, ditambah jalur sepeda dan selokan totalnya 27 meter dengan ketebalan beton 25 centimeter,” ungkap Abdul Rahim.
Baca juga: Sultra gelar sayembara desain kawasan wisata Toronipa
Pembangunan akses jalan wisata Toronipa-Kendari merupakan integrasi dari sejumlah kebijakan pembangunan strategis nasional sekaligus sebagai jalur logistik.
Kebijakan pembangunan strategis yang sedang berjalan tersebut tersebut di antaranya, pembangunan rumah sakit jantung bertaraf internasional di Kota Kendari, pembangunan Jembatan Bahteramas Teluk Kendari, Pembangunan Smelter atau pemurnian bijih nikel di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi.