Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan Festival Nambo menjadi ajang promosi, memperkenalkan berbagai kearifan lokal dan kekayaan budaya yang ada di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Hampir semua etnis yang ada di Indonesia ada juga di Kendari. Kota Kendari memiliki akar budaya, memiliki asal usul budaya-budaya yang memang tumbuh dari awal sejak Kendari dikenal oleh penjajah Belanda saat itu," kata Sulkarnain Kadir, saat membuka Festival Nambo, di Kendari, Minggu.
Sulkarnain juga mengatakan bahwa Pemerintah Kota Kendari akan terus mengembangkan dan mempromosikan budaya yang ada di kota itu agar terus lestari dan dapat dikenal oleh generasi yang akan datang.
Ia mengharapkan dengan digelarnya festival tersebut dapat memberi ruang kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk bisa memanfaatkan festival Nambo ini menjadi ajang menunjukkan kemampuan dan bakatnya dengan potensi yang mereka miliki.
"Mudah-mudahan dari kesempatan yang kita buka ini, tumbuh karakter-karakter yang bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi tetapi tidak melupakan seperti apa dan dari mana asal mereka," ungkapnya.
Kegiatan Festival Nambo 2019, lanjut Sulkarnain, diadakan bersamaan dengan kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS).
"Agar tamu-tamu dari berbagai daerah punya alternatif lain selain menyaksikan pameran di Hari Pangan Sedunia, juga dapat menyaksikan pagelaran budaya lewat Festival Nambo Kota Kendari," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Nambo, Hasyim mengatakan, bahwa festival ini sebagai ajang memperkenalkan destinasi pantai nambo kepada masyarakat.
"Melalui kegiatan festival yang diselenggarakan ini, diharapkan dapat mempromosikan budaya-budaya yang ada di Kota Kendari, kepada masyarakat luas,"
katanya.
.