Mentok, Babel (ANTARA) - Sebanyak 23 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sulawesi Tenggara (Sultra) belajar membuat kerajinan berbahan baku timah di salah satu perajin di Mentok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Mereka kami kenalkan proses membuat kerajinan berbahan baku timah murni untuk menambah wawasan dan keterampilan yang bisa menjadi modal setelah pulang ke daerah masing-masing," kata perajin pewter atau kerajinan timah, Winarto, di Mentok, Sabtu.
Kegiatan SMN 2019 di Provinsi Bangka Belitung itu diselenggarakan secara bersama oleh tiga perusahaan BUMN, yaitu PT Timah (Persero) Tbk selaku PIC, PT Surveyor Indonesia (Persero), dan Perum LKBN ANTARA selaku Co-PIC.
Menurut dia, kerajinan berbahan timah masih memiliki peluang cukup besar untuk dikembangkan, sedangkan proses pengerjaan cukup ramah lingkungan.
"Kami kenalkan mereka pada proses pengerjaan, mulai dari pengecoran, perakitan, hingga 'finishing', dan sedikit pengetahuan mengenai pola pemasaran kerajinan berbahan timah," kata dia.
Menurut dia, proses pengerjaan kerajinan berbahan timah cukup sederhana, namun membutuhkan keterampilan dan ketelitian agar produk yang dihasilkan unik dan menarik.
"Pada proses ini kami menggunakan timah murni, namun mungkin saja nanti para peserta mengganti bahan baku yang ada dan sesuai potensi di daerahnya," ujar dia.
Para peserta cukup antusias mengikuti seluruh proses pengerjaan kerajinan itu, ada beberapa di antara mereka yang mencoba proses pengecoran dan perakitan.
Salah satu peserta, Ibnu Salim, mengaku senang bisa belajar secara langsung membuat kerajinan itu kepada perajin yang berpengalaman tersebut.
Ia menyatakan kemungkinan ke depan bisa menerapkan di daerah asalnya.
"Bahan baku hampir sama dengan logam yang ada di daerah kami, mungkin pola pengolahan atau pembuatan ini nantinya bisa diterapkan," kata dia.