Kendari (ANTARA) - Curah hujan tinggi dalam sepekan terakhir mengakibatkan ratusan hektare padi siap panen mengalami puso karena banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara Djasmiddin melalui saluran telepon dari Wanggudu, Minggu mengatakan sawah milik masyarakat yang diperkirakan gagal panen sekitar 150 hektare.
"Saat ini sedang dilakukan pendataan jumlah korban yang terdampak banjir bandang. Wilayah Kecamatan Oheo seluruh sawah habis tenggelam," katanya.
Bahkan, menurut dia, bukan hanya wilayah Kecamatan Oheo, tetapi sawah milik masyarakat yang berada di Kecamatan Langgikima juga rusak karena terendam banjir dengan ketinggian mencapai 3 meter.
Informasi yang dihimpun menyebutkan hujan yang terus mengguyur Bumi Oheo sepekan terakhir menyebabkan delapan desa terendam, yakni Desa Polora Indah, Mopute, Sabandete, Lino Moio, Walalindu, Tapuwatu, Andowia, dan Wanggudu.
Lokasi banjir terparah berada di Desa Polora Indah, Mopute, Sabandete, dan Desa Lino Moio dengan ketinggian air mencapai 3 meter, sehingga beberapa rumah warga di Desa Polora Indah tenggalam hingga menyisakan atap rumah.
"Jalan poros menghubungkan Ibu Kota Wanggudu, Konawe Utara, sepanjang satu kilometer tidak dapat dilalui karena banjir hingga ketinggian air mencapai 3 meter," katanya.