Baubau (Antaranews Sultra) - Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Dr AS Tamrin, dalam kapasitasnya selaku Ketua Umum Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menyatakan, fungsi besar organisasi ini sebagai salah satu perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di tengah keragaman budaya dan potensi daerah-daerah yang memiliki khasanah kepusakaan di Nusantara.
“JKPI adalah salah satu organisasi perekat NKRI, kehadirannya sangat istimewa sebagai daerah yang menjadi cermin kepusakaan Nusantara. Karenanya kami sangat mengapresiasi kehadiran semua kabupaten/kota peserta JKPI ini,” ujar AS Tamrin dalam rilisnya yang disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Baubau, H Idrus Taufiq Saidi, Kamis.
Pada acara bertajuk "Managing Heritage City dan simposium dalam rangka HUT Dasawarsa dan Kongkres IV JKPI" yang dipusatkan di Solo-Surakarta ini, AS Tamrin di hadapan para kepala daerah dan perwakilan JKPI se- Indonesia juga merefleksi pembentukan awal JKPI, di mana kongres pertama dipusatkan di Solo dan saat itu Wali Kotanya adalah Joko Widodo yang saat ini menjadi Presiden RI.
“Kami mengapresiasi Direksi JKPI yang telah membentuk lembaga ini, semula anggotanya pada 2008 hanya 10 kabupaten/kota se-Indonesia, dan sekarang sudah ada 66 daerah yang tersebar dari Aceh hingga Ternate. Salah satu perintisnya adalah Bapak Joko Widodo yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta,” ujar AS Tamrin.
Pada acara simposium ini sejumlah petinggi dari berbagai daerah begitu antusias mengikuti jalannya persidangan, termasuk merumuskan program kerja JKPI.
Atas upaya itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengapresiasi kehadiran semua anggota sebagai bentuk komitmen menguatkan khazanah budaya dan kesejarahan Nusantara di Indonesia.
Sejumlah acara yang menjadi agenda kegiatan JKPI di Kota Solo-Surakarta ini diantaranya, simposium, pameran budaya dan industri kreatif, gelar budaya/pertunjukan seni budaya daerah, simposium internasional dan orasi tunggal Presiden RI, karnaval budaya, dan city tour.