Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mendorong pembentukan organisasi masyarakat peduli jalan sebagai mitra pemerintah dalam urusan pembangunan, pengawasan dan pemeliharaan jalan.
Pj Sekretaris Provinsi Sultra Isma di Kendari, Rabu, mengatakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah penanggungjawab pengawasan dan pemeliharaan jalan namun sinergi dengan pihak lain dibutuhkan.
"Kreativitas berpikir para pemimpin, baik kepala daerah,? kepala dinas teknis maupun pelaku usaha dalam mengatasi keterbatasan anggaran dalam mengurus jalan sangat diharapkan," katanya.
Oleh karena itu, diharapkan gagasan pembentukan masyarakat peduli jalan atau "SiPenjaga" dapat diwujudkan untuk menjadi mitra pemerintah dalam pengawasan dan pemeliharaa jalan.
Penggagas masyarakat peduli jalan yang akan diimplementasikan melalui rencana aksi Sistem Pengawasan, Pemeliharaan Jalan Provinsi Sulawesi Tenggara atau akronium "SiPenjaga" adalah Rundu Beli, ST, M.Eng yang sedang mengikuti pendidikan penjenjangan karir Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sekretaris Provinsi Sultra Isma menambahkan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai jalan provinsi sepanjang 1009,28 kilometer tidak cukup.
"Setiap tahun APBD hanya dapat menyediakan anggaran sebesar Rp200 miliar. Dana sebesar itu kira-kira hanya dapat membiayai jalan sepanjang 300 kilometer, berarti masih tersisa 600 kilometer," katanya.
Rundu Beli mengatakan komunitas masyarakat peduli jalan dapat menjadi pemicu keterlibatan pihak lain, yakni badan usaha, investor maupun pengusaha untuk menyisihkan sebagian dana sosialnya untuk perawatan jalan.
"Konsep masyarakat peduli jalan akan diuji coba pada dua wilayah yakni Kota Kendari dan Kabupaten Kolaka Timur. Tahap selanjutnya untuk lima kabupaten/kota hingga seluruh wilayah Sultra (17 kabupaten/kota)," kata Rundu.
(T.S032/B/E007/C/E007) 08-08-2018 18:40:01