Kolaka (Antaranews Sultra) - Ratusan massa simpatisan pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Kolaka Asmani Arif - Syahrul Beddu berdemonstrasi di depan kantor bupati setempat menuntut kepala Dinas Catatan Sipil Kolaka ditangkap, Senin.
"Selain kepala Dinas Capil, kami juga meminta pihak kepolisian menangkap oknum lurah Kolakaasi karena terindikasi penggandaan KTP elektronik untuk memilih pasangan tertentu," kata Egi salah satu koordinator demonstrasi itu.
Menurut Egi, Dinas Catatan Sipil diduga melakukan penggandaan KTP, ini dibuktikan dengan banyaknya temuan di lapangan oleh tim pemenangan pasangan Asmani Arif - Syahrul Beddu.
Egi juga menjelaskan banyaknya temuan penggunaan KTP elektronik ganda untuk memenangkan pasangan tertentu pada pilkada serentak 27 Juni 2018.
"Selain itu banyak juga laporan masyarakat kepada tim kami yang menemukan penggunaan KTP ganda yang digunakan oleh oknum pejabat bahkan anak di bawah umur," tegas Egi. ?
Egi juga mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini karena merupakan tindak kejahatan hukum yang terstruktur, sistematif dan masif sehingga merugikan salah satu calon kontestan Pilkada Kolaka.
"Kami juga mendesak sentra Gakumdu untuk menangkap oknum lurah yang diduga mendistribusikan KTP elektronik saat dilakukan pencoblosan," jelasnya.
Dalam orasinya massa juga meminta Menteri Dalam Negeri untuk memberikan sanksi pada Bupati Kolaka, Kadis Capil dan lurah Kolakaasi karena dinilai terlibat penggandaan, pemalsuan dan pengedaran KTP elektronik saat pilkada, sehingga menyebabkan terjadinya penambahan wajib pilih secara signifikan dan menguntungkan pasangan calon lain.
Pada aksi tersebut, selain membakar ban bekas, juga sempat terjadi aksi saling lempar gelas air mineral antara massa dan Satpol PP yang ingin menemui bupati Kolaka, namun terhalang pagar kawat duri yang dipasang polisi sepanjang pintu masuk kantor bupati.
Sebelumnya ratusan massa juga melakukan aksi yang sama di depan kantor Panwas, KPU dan Kepolisian Kolaka melaporkan kasus dugaan penggandaan KTP elektronik dan politik uang yang dilakukan salah satu pasangan calon bupati.
Pemilihan calon Bupati dan wakil Bupati Kolaka diikuti dua pasangan calon yakni Ahmad Safei - Muhamaad Jayadin nomor urut satu dan pasangan Asmani Arif - Syahrul Beddu nomor urut dua.