Kendari (Antaranews Sultra) - Pasangan calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Rusda Mahmud-Sjafei Kahar berjanji akan mengembangkan pengelolaan dan pemanfaatan museum daerah sebagai upaya penerapan hak sosial budaya daerah itu.
"Dalam melestarikan budaya dan menerapkan Hak Sosial Budaya diperlukan inventarisasi kekayaan budaya lokal yakni seni, arsitektur, sejarah literatur, benda purbakala, kekayaan flora dan fauna, bahari dan tradisi lisan. Selain itu, Pengembangan Masyarakat Sadar Wisata, dan Revitalisasi Museum Daerah," kata Rusda, di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, pendidikan difokuskan pada pengenalan dan pemahaman terhadap sumber daya dan nilai-nilai lokal akan difokuskan oleh pemerintah, dimulai dengan meregistrasi seluruh kekayaan budaya, seni, arsitektur, sejarah literatur-sastra, folklore, peninggalan purbakala-arkeologi, kekayaan flora-fauna-maritim.
"Kekayaan budaya itu kemudian dikatalogisasi dan ditampilkan di museum daerah. Ini menjadi perhatian khusus kami yang termuat dalam visi misi tentang Hak Sosial Budaya," katanya.
Selain itu kata dia, ruang-ruang publik bernuansa pendidikan akan dihadirkan ditengah-tengah masyarakat dengan nuansa edukatif-entertainmen yang diharapkan mampu mendorong budaya belajar dimanapun dan kapanpun.
"Selain itu, sumber daya alam yang ada di Sultra akan coba dikemas sebagai media pembelajaran bagi masyarakat dalam bentuk eduwisata, sehingga capaian akhir untuk menciptakan Sultra yang cerdas masyarakatnya dan berbudaya pendidikan daerahnya akan sama-sama kita nikmati," katanya.
Pilkada Sultra akan diikuti oleh 3 Pasangan calon yakni pasangan nomor urut 1 Ali Mazi-Lukman Abunawas yang diusung oleh Partai Nasdem (3 kursi) dan Partai Golkar (7 kursi), total 10 kursi di DPRD Sultra.
Pasangan urut 2 Asrun-Hugua yang diusung oleh Partai Amanat Nasional (9 kursi), PDIP Perjuangan (5 kursi), PKS (5 kursi), Hanura (3 kursi) dan Gerinda (4 kursi) total 26 kursi di DPRD Sultra.
Pasangan urut tiga Rusda Mahmud-Sjafei Kahar diusung oleh partai Demokrat (6 kursi), Partai Persatuan Pembangunan (2 kursi) dan Partai Kebangkitan Bangsa (1 kursi) total 9 kursi di DPRD Sultra.