Unaaha (Antaranews Sultra) - Calon bupati/wakil bupati Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, optimistis menciptakan kesejahteraan bagi rakyat daerah itu dengan menggenjot pembangunan sektor pertanian.
"Konawe yang dikenal sebagai lumbung pangan beras harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat," katat Calon bupati Konawe Muliati Saimanan dalam forum debat publik di Unaaha, Jumat malam.
Debat publik pilkada Konawe diikuti empat pasangan calon bupati/wakil bupati, yakni pasangan Musliati Saiman/Mansur (perorangan), Litanto/Murniati Tombili yang diusung PDI Perjuangan, Partai Demokrat dan PKB, Irawan Laliasa/Adi Jaya Putra (Partai Golkar, PKS, PBB) dan pasangan Kery Saiful Konggoasa/Guslin Topan Sabara (PAN, Gerindra, Nasional Demokrat).
Calon wakil bupati Konawe Gusli Topan Sabara yang menjalani debat publik tanpa pasangan bupati Kery Saifil Konggoasa mengatakan pembangunan sektor pertanian secara luas menjadi unggulan Konawe.
"Prinsipnya semua bidang atau sektor penting tetapi ada skala prioritas yakni sektor pertanian karena lahan cukup tersedia dan mayoritas rakyat berprofesi sebagai petani," kata Guslin.
Hal senada disampaikan calon bupati Irawan Laliasa bahwa potensi pertanian menjadi andalan pemerintah dan rakyat Konawe sehingga harus menjadi prioritas dalam program pembangunan.
"Kalau rakyat Konawe memberi amanah kepada pasangan Irawan Laliasa/Adi Jaya Putra memimpin daerah ini maka yang menjadi perhatian selain sektor pertanian adalah penyusunan anggaran yang seimbang sehingga tidak defisit," kata Irawan.
Sementara calon bupati Litanto menjanjikan pembangunan infratruktur jalan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian menuju tempat atau lokasi pemasaran.
"Konawe harus dibangun secara menyeluruh. Seorang pemimpin tidak boleh membangun atau menggenjot pembangunan dengan orientasi kepentingan politik," kata Litanto, kader PDI Perjuangan.
Kapolres Konawe AKBP Ali Akbar mengimbau pasangan calon bupati, tim sukses, relawan dan simpatisan agar memberikan pendidikan politik yang benar pada pilkada 27 Juni 2018.
"Pilkada hanya sarana memilih pemimpin Konawe periode 2018-2023, sehingga siapa yang terpilih dengan suara mayoritas harus didukung rakyat setempat," kata Akbar.