Baubau (Antaranews Sultra) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menggelar pelatihan evakuasi bawah air untuk membantu penanggulangan bencana di laut.
Kepala BPBD Baubau, La Ode Muslimin Hibali, di Baubau, Senin, mengatakan pelatihan bagi anggota Satgas BPBD sebanyak 42 orang itu bertujuan memberikan pengetahuan cara-cara melakukan evakuasi. Karena, Baubau yang merupakan wilayah pesisir tidak menutup kemungkinan bisa terjadi bencana di laut.
"Jadi kami ada bidang yang menanganinya, sehingga bagaimana satgas kita ini dilatih cara menyelam menggunakan alat, sehingga kalau ada korban di dasar laut atau kapal tenggelam supaya bisa membantu tim SAR," ujarnya.
Setelah pemberian pelatihan materi dari instruktur Skuba Water Internasional, lanjut dia, kemudian satgas BPBD yang terdiri putra dan putri tersebut akan melaksanakan praktik lapangan di dasar laut selama tiga hari di Pantai Nirwana.
"Kami juga sudah menyampaikan kepada instruktur agar satgas yang tidak bisa menyelam jangan diberikan surat izinnya karena berisiko," ujar mantan Camat Wolio ini.
Dia juga mengatakan, pelatihan evakuasi bawah air itu dilaksanakan berawal terbentuknya satgas yang direkrut dari setiap kelurahan dengan tujuan untuk percepatan penanganan atau bantuan penanggulangan bencana.?
"Makanya kita adakan kegiatan ini dengan mengundang instrukturnya dari "Skuba Water" yang mana mereka mempunyai lisensi mengeluarkan surat izin menyelam," katanya.
Dikatakannya pula, pembentukan satgas penanggulangan bencana itu didasari surat izin dari Kepala BPBN Pusat bagi daerah yang memang mampu membiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Honor yang diberikan kepada para satgas itu sebesar Rp300 ribu per bulan. Tugas dari 42 orang Satgas itu digilir kurang lebih enam orang dalam sehari untuk memantau bila mana terjadi bencana," ujarnya.
Lanjut Muslimin, ada pula anggota satgas khusus pria diberi tugas tambahan piket malam untuk menjaga logistik makanan dan perlengkapan, sembari memonitor bila ada informasi bencana yang terjadi.
"Dulu sebelum ada Satgas ini, PNS yang tiba-tiba kerjakan sendiri kalau ada seperti tanah longsor yang menutupi badan jalan, pohon tumbang dan banjir," katanya.