Kendari (Antaranews Sultra) - Sebanyak 40 penyuluh lintas agama se-Sulawesi Tengara (Sultra) dibekali wawasan keberagaman dalam Workshop Wawasan Multikultural untuk melatih mental dan mengembangkan kecakapan guna menjaga keberagaman di daerah itu.
Kakanwil Kemenag Sultra Abdul Kadir saat penutupan kegiatan itu di Kendari, Jumat, mengatakan mengimbau penyuluh agama yang merupakan ujung tombak Kementerian Agama ini untuk berkomitmen menjaga dengan baik keberagaman dan tidak saling memaksakan kehendak dan ajaran kepada pemeluk lain.
"Karena menjaga kerukunan merupakan kepentingan kita semua, tidak hanya pemerintah, tetapi masyarakat dan pemeluk agama punya tugas yang sama untuk mengatur kehidupan spiritual dan sosial dalam bersikap dan berperilaku," katanya.
Menurut dia, penyuluh diberikan bekal karena negara mengharapkan di tangan mereka pembinaan agama dapat terlaksana dalam mewujudkan masyarakat yang agamis, rukun, cerdas, serta sejahtera lahir batin.
"Harapan itu dapat dicapai melalui peningkatan kualitas pengamalan dan pemahaman ajaran agama masing-masing. Semakin dalam kita memahami ajaran agama, semakin arif kita melihat perbedaan," katanya.
Penyuluh agama, kata Abdul Kadir, merupakan perpanjangan tangan pemerintah dan tokoh agama sehingga harus mampu menyampaikan, mendidik, dan membina umat tentang nilai-nilai keberagaman.
"Oleh karena itu, penyuluh harus lebih paham ajaran agama daripada umat karena penyuluh tempat masyarakat bertanya masalah agama," katanya.
Menurut dia, peran penyuluh agama sangatlah strategis dalam memberikan pemahaman pendidikan moral dan akidah kepada masyarakat.
"Karena tugas dan peran yang dimiliki penyuluh agama di antaranya tugas informatif dan edukatif yang mengharuskan penyuluh menyampaikan pemahaman kepada umat untuk terampil dalam beragama," katanya.
Workshop Wawasan Multikultural itu menghadirkan pemateri dari unsur tokoh agama, kepala Badan Intelijen Negara Daerah Sultra, dan unsur kepolisian.