Kendari, Antara Sultra - Wali Kota Kendari Asrun meresmikan gedung Rumah Aman atau Rumah Singgah bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu, Jumat.
"Pembangunan Gedung Rumah Aman ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap para korban kekerasan dalam rumah tangga, baik itu anak maupun perempuan agar bisa mendapatkan pelayanan dan penanganan serius," kata Wali Kota Asrun di Kendari.
Ia mengatakan, sebagai ibu kota provinsi yang menjadi pusat berbagai aktivitas yang kompleks, memungkinkan terjadinya berbagai permasalahan, di antaranya kekerasan terhadap anak dan perempuan serta munculnya anak jalanan di beberapa sudut kota.
"Rumah Aman ini akan menjadi penitipan sementara bagi para korban kekerasan ketika dalam proses penangann kasusnya, agar terhindar dari tekanan psikologis dari rumah tangganya atau pihak tertentu," katanya.
Dalam Rumah Aman tersebut, katanya, para korban akan mendapatkan pendampingan dan konseling dari perugas konselor atau pembina yang ditunjuk oleh pemerintah.
"Yang harus ditunjuk menjadi pembimbing di sini adalah yang memiliki jiwa kesabaran tinggi, jangan sampai karena yang dibina keras kepala, kemudian pembimbing khilaf berbuat kekerasan kepada korban. Ini bisa masalah lagi," ucapnya.
Letak Rumah Aman yang bedampingan dengan masjid, kata Asrun, sangat positif karena bisa sekalian diarahkan dalam pembinaan spiritual di masjid tersebut.
"Segala konseksuensi ketika korban dititipkan di Rumah Singgah rersebut akan menjadi tanggungjawab pemerintah seperti kebutuhan makan," katanya.
Untuk membangun Rumah Aman atau Rumah Singgah yang berdiri di atas lahan seluas 1.320 meter persegi tersebut, kata Asrun, maka Pemerintah Kota Kendari telah menggelontorkan dana sebesar Rp1,59 miliar melalui dua tahun penganggaran yakni APBD 2016 dan APBD 2017.
Hadir dalam peresmian itu Wakil Wali Kota Kendari Musadar Mapasomba, Ketua DPRD Kendari Syamsudin Rahim, Sekda Kendari Alamsyah Lotunani, pimpinan SKPD, camat dan para lurah.