Kendari, Antara Sultra - Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) XXI Sulawesi Tenggara, kehilangan seorang sosok Almarhumah Tin Farida (56), yang meninggal dunia di RSUP Bahteramas, Kendari, Kamis pukul 10.35 Wita.
Sekertaris Umum FKPPI Sultra, S.Budhi Prasodjo yang dihubungi di Kendari, Kamis membenarkan atas meninggalnya almarhumah yang juga merupakan mantan pengurus keluarga besar FKPPI Sultra di era 1980-2010-an.
"Terus terang, kami semua terkejut mendengar informasi itu, apalagi kami benar tahu bahwa alamarhumah Tin Farida bersama sumaminya Prof Dr. Onu Laola adalah keluarga besar dan pengurus FKPPI Sultra selama belasan tahun lamanya," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Hamdani Piabang yang juga sebagai dewan penasehat FKPPI Sultra. Ia mengatakan, mengenal betul Almarhumah Tin Fartida bersama suami yang juga dosen dan guru besar Universitas Haluoleo Kendari itu.
"Tentu kita semua sesama anak pensiuanan TNI-Polri, merasa kehilangan atas meninggalnya seorang ibu, sekaligus kakak sebagai pekerja di birokrasi kota yang dikenal ulet dan pekerja keras," ujarnya.
Alamarhumah yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kota Kendari, dikenal di lingkungan kerjanya sebagai pemimpin bersahaja dan mampu merangkul semua stafnya hingga tidak heran Wali Kota Kendari Dr. Asrun menempatkan perempuan itu sebagai pahlawan Adipura.
Kenapa tidak, kata Hamdani, dengan jabatan yang diemban di dinas kebersihan kota Kendari, Kota yang dijuluki sebagai kota "green city" (kota hijau). Ini tentu bukan sekedar wacara belaka karena sudah beberapa kali secara berturut-turun meraih adipura dibidang lingkungan dari Kementerian LHRI.
Wali Kota Kendari Asrun yang sedang berada di Jakarta ketika dihubungi mengaku terkejut dengan berita duka tentang salah satu kepala SKPD lingkup Pemkot Kendari tersebut meninggaldunia.
"Saya benar-benar sangat kehilangan sosok Ir Hj Tin Farida, saya juluki beliau sebagai pahlawan adipura yang sesungguhnya," kata Asrun, melalui telepon.
Wali kota dua periode dan akan mengakhir masa tugasnya Oktober 2017 itu mengaku selama ini kesulitan untuk mencari sosok pengganti almarhumah sehingga meskipun kesehatannya terganggu masih tetap diberi kepercayaan menahkodai dinas tersebut.
"Setelah kepergiannya ini, saya sangat kesulitan mencari figur seperti dia, yang mampu bekerja sangat baik di bidang kebersihan dan lingkungan," katanya.